Rabu (15/12/2016), Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) telah menaikan suku bunga hingga 0,25 persen. Hal Ini sesuai prediksi pasar seiring mulai adanya perbaikan ekonomi negeri Paman Sam tersebut.
Kebijakan pemerintahan di bawah kepemimpinan presiden terpilih AS Donald Trump, The Fed juga mengisyaratkan kenaikan suku bunga lebih cepat pada 2017 mendatang, yang akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui pemotongan pajak, pemangkasan aturan dan meningkatkan pengeluaran.
Kenaikan suku bunga itu memberikan kepastian di pasar keuangan yang didukung laporan data ekonomi yang kuat. Suku bunga the Fed naik 25 basis poin menjadi 0,50 persen-0,75 persen. Imbal hasil surat utang atau obligasi dan dolar AS menguat usai keputusan kenaikan suku bunga tersebut. Sementara itu, pasar saham bervariasi dengan sektor saham teknologi dan keuangan yang mencatatkan penguatan.
"Mengingat kondisi pasar tenaga kerja terwujud dan juga inflasi. The Committee memutuskan menaikkan suku bunga. Ini juga melihat data tenaga kerja solid dalam beberapa bulan terakhir dan tingkat pengangguran menurun," tulis komite bank sentral dalam pernyataannya seperti dilansir Reuters, Kamis (15/12/2016).
Dijelaskan, bank sentral AS memberikan sinyal kenaikan suku bunga lebih cepat pada tahun depan. Dengan presiden terpilih AS Donald Trump berencana memangkas pajak dan meningkatkan belanja infrastruktur membuat kebijakan bank sentral bergeser untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lebih cepat. Hal itu mempertimbangkan pengganguran lebih rendah dan inflasi di bawah target dua persen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rahmat Patutie
Tag Terkait:
Advertisement