Efek kenaikan suku bunga The Fed yang baru saja terjadi diperkirakan akan membuat Bank Indonesia mempertahankan suku bunga di level 4,75% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang rencananya digelar hari ini.
Ekonom Bank Permata Joshua Pardede mengungkapkan tingkat suku bunga acuan saat ini masih konsisten dengan tujuan BI utk menjangkar inflasi tahun depan yang diperkirakan meningkat karena kenaikan harga yang diatur oleh pemerintah. Di samping itu ketidakpastian kebijakan ekonomi AS juga masih akan berlangsung hingga Donald Trump dilantik dan memulai pemerintahannya pada awal tahun depan.
"Dengan demikian, ruang pelonggaran kebijakan moneter cenderung terbatas dalam jangka pendek ini," katanya kepada Warta Ekonomi di Jakarta, Kamis (15/12/2016).
Hal senada juga diungkapkan oleh Economist Bahana securities Fakhrul Fulvian. Dia mengatakan hari ini BI akan melihat kembali besaran suku bunga acuan yang pantas untuk menjaga kestabilan ekonomi dan nilai tukar. Penentuan suku bunga acuan pada bulan ini menjadi sangat penting karena bersamaan dengan rapat Federal Reserve yang berlangsung dini hari waktu Indonesia.
"Bahana memperkirakan bank sentral masih akan mempertahankan suku bunga di level saat ini sebesar 4,75%, mengingat tekanan inflasi pada musim liburan menjelang akhir tahun selalu mengalami kenaikan," kata Fakhrul dalam risetnya.
Lebih lanjut dirinya mengatakan tren kenaikan dolar index yang terus terjadi ke level 102 akan memberikan ruang yang kecil bagi BI untuk menurunkan suku bunga acuan saat ini. Sejatinya suku bunga BI sudah bergeming sejak November, setelah pada Oktober Rapat Dewan Gubernur memutuskan untuk memotong suku bunga acuan BI 7-day repo rate sebesar 25 basis point menjadi 4.75%,untuk menopang pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi ke depan.
Meski secara seasonal tekanan inflasi mengalami kenaikan pada Desember, Bahana meyakini inflasi hingga akhir tahun ini kemungkinan tidak akan melampaui 3.3%, yang artinya target inflasi bank sentral tercapai sekitar 3%-5%. Pada bulan lalu indeks harga konsumen tercatat sebesar 0,47%, karena naiknya harga cabe merah atau secara tahunan sebesar 3,58%.
Ke depan Bahana memperkirakan BI 7-day repo rate akan berada pada fase yang akomodatif, walau prospek harga minyak yang meningkat akan membatasi langkah bank sentral untuk bermanuver dengan suku bunga.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement