Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Djarot Janji Bentuk Birokrasi Bebas Pungli dan Anti-Korupsi

Djarot Janji Bentuk Birokrasi Bebas Pungli dan Anti-Korupsi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan ingin menciptakan birokrasi pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi dan pungutan liar.

"Kita akan membangun bagaimana birokrasi itu yang bersih tidak pungli, tidak melakukan korupsi dan betul-betul melayani dengan sepenuh hati. Iitu kan misi kita dan itu yang dijalankan oleh masa pemerintahan Basuki-Djarot," kata Djarot di sela-sela blusukan di Jalan Pengadegan Barat XIII Kelurahan Pengadegan, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (26/1/2017).

Dia mengatakan birokrasi yang bersih akan mendukung penataan kota dan percepatan pembangunan Jakarta.

"Penataan kota dan kualitas sumber daya manusia, pembangunan ekonomi itu tergantung dari birokrasinya ini, birokrasi itu kan juga agen perubahan, dia motor, dia representasi dari pemerintah dan negara jadi kita fokus dulu untuk birokrasinya," kata dia.

Oleh karena itu, Djarot akan terus berupaya membawa perubahan positif kepada birokrasi yang bebas dari korupsi dan praktik pungutan liar dan mengutamakan pelayanan terbaik bagi masyarakat. "Kalau ingin perubahan, ubah dulu birokrasinya," kata Djarot.

Dia mengatakan ketika blusukan, dia bertanya kepada warga untuk memastikan ada praktik pungutan liar di lapangan.

"Mereka (warga) mengatakan tidak (ada pungutan liar) bahkan yang paling bangga senang itu mereka sampaikan bahkan uang pun itu mereka (aparatur pemerintah) tidak mau," kata Djarot.

Djarot menuturkan tidak adanya pungutan liar menunjukkan adanya perubahan pola pikir yang bagus di sektor pelayanan publik atau birokrasi.

"Saya bilang jangan diberi uang, dengan ucapan terima kasih saja mereka sudah senang, karena apa? Karena mereka sudah digaji tinggi mereka sudah dibayar dengan cukup tinggi. Itu luar biasa, dikasih duit enggak mau. Bukan satu dua kali saya temukan seperti itu banyak orang mengatakan dikasih duit ucapan terima kasih enggak mau Rp50 ribu, Rp100 ribu, itu berapa pun enggak mau," ungkapnya.?(Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: