Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tiga Capres Temui Jokowi di Istana, PDIP: Jangan Sampai Instrumen Kekuasaan Memihak Salah Satu!

Tiga Capres Temui Jokowi di Istana, PDIP: Jangan Sampai Instrumen Kekuasaan Memihak Salah Satu! Kredit Foto: Instagram/Djarot Saiful Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bakal calon presiden (Bacapres) Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta pada Senin (30/10/2023) siang.

Berdasarkan informasi, ketiganya bertemu pada pukul 12.00 hingga 13.00 WIB. Adapun agenda pertemuan keduanya makan siang bersama.

Menanggapi hal itu, Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Djarot Saiful Hidayat menyambut baik undangan makan siang yang ditujukan kepada bacapresnya, Ganjar Pranowo.

Baca Juga: PDIP Sebut Ganjar Sempat Dirayu Partai Lain: Dia Bilang, 'Ndak, Saya Kader PDIP'

Menurutnya, pertemuan Jokowi dan ketiga Bacapres mengutamakan persatuan dan stabilitas politik jelang Pilpres yang diselenggarakan setiap lima tahun sekali. Menurutnya, pertemuan tersebut merupakan hal yang positif.

"Bolehlah kita bersaing, tapi mari kita bersingsing, mari kita bersaing sesuai dengan nilai-nilai keadaban, bersaing dengan mengedepankan etika, bersaing dengan menampilkan program," kata Djarot saat ditemui wartawan di kantor Ganjar Center, Jakarta, Senin (30/10/2023).

Meski begitu, dia mengingatkan agar gelaran Pilpres 2024 mesti berjalan jujur dan adil. Djarot juga mengingatkan Jokowi untuk tidak menggunakan instrumen kekuasaan lantaran putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, menjadi salah satu kandidat bakal calon wakil presiden (Bacawapres) dari Prabowo Subianto.

"Jangan sampai instrumen kekuasaan itu memihak kepada salah satu kandidat, jangan sampai misalkan meskipun Mas Gibran itu putranya Pak Jokowi, kemudian digunakan infrastuktur kekuasaan untuk mendukung Prabowo," jelasnya.

Meski begitu, Djarot meyakini Jokowi akan menjadi netral di Pilpres 2024 nanti. Dia meyakini orang nomor satu di Indonesia itu tidak akan berpihak pada salah satu kandidat dalam kontestasi politik nanti.

"Saya yakin bahwa Pak Jokowi berdiri di atas semuanya, tidak memihak salah satu kandidat, tapi benar-benar memihak kepada keutuhan, kepada stabilitas, dan kepada kesuksesan pelaksanaan Pemilu 2024," tandasnya.

Baca Juga: Yenny Wahid dan Barikade Gus Dur Dukung Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: