Pedagang buah di Makassar, Sulawesi Selatan, mendapatkan berkah lantaran jualannya laris manis menjelang imlek. Terdapat dua komoditas yang paling laku, yakni tebu dan nanas.
"Yang paling dicari itu tebu. Dalam sehari bisa habis ratusan batang tebu. Selanjutnya baru nanas," kata salah seorang pedagang buah di Pasar Bacan, Makassar, Jaharuddin (30), Jumat (27/1/2017).
Jaharuddin menuturkan tebu dan nanas yang dijualnya berasal dari Kabupaten Takalar. Sepasang tebu dibanderolnya dengan harga Rp25 ribu, sedangkan buah nanas dijual Rp20 ribu.
"Intinya yang dicari itu buah yang masih lengkap daunnya. Tidaklah penting soal matang atau tidaknya. Mungkin mau dipakai sembahyang, bukan untuk konsumsi," tutur dia.
Beraneka macam buah di Pasar Bacan yang dikenal sebagai pasar warga Tionghoa itu mulai diburu sejak tiga hari yang lalu. Jaharuddin mengaku menjual buah hanyalah profesi musiman tatkala Imlek. Sehari-hari, Jaharuddin bekerja sebagai nelayan.
"Tiap Imlek, saya sengaja jualan buah karena untungnya lumayan. Bisa dapat Rp500 ribu," ucapnya.
Dalam tiga hari terakhir, Jaharuddin mengaku menjual beraneka ragam buah mulai pagi hingga malam hari. Ia mengaku barang dagangannya sangat laris lantaran Pasar Bacan berada di tengah kawasan bisnis yang rata-rata dihuni warga Tionghoa. Bahkan, ia mengatakan?kerap menghubungi pemasok tebu dari Takalar untuk menambah stok jualannya yang cepat habis.
Salah seorang warga Tionghoa di Makassar, Jefry (29), mengatakan ada cerita di balik alasan warga Tionghoa memburu tebu saat Imlek. Tanaman tersebut diketahui mengiringi perjuangan warga China pada masa penjajahan Jepang.
"Zaman penjajahan, masyarakat China sembunyi di hutan yang penuh tebu saat Imlek. Karenanya, tebu menjadi simbol kemerdekaan," tutur dia.
Makna lain tebu dan buah lainnya yang masih berdaun, Jefry menyebut sebagai pertanda kesuburan dan kesejahteraan.
"Kami mengharapkan seperti tebu maupun nanas yang masih berdaun, pada tahun baru kehidupan bisa menjadi lebih baik dan banyak berkah," ucap pria yang bekerja sebagai wiraswasta ini.
Jefry mengatakan tidak ada aturan khusus mengenai jumlah buah yang disimpan di rumah saat Imlek. Namun, semakin banyak buah yang disimpan di rumah dipercayanya semakin bagus untuk peruntungan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement