DPRD Kota Pekanbaru mengemukakan ratusan koperasi yang kini mati suri di wilayah setempat kurang mendapatkan pembinaan dari Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah guna mampu tetap eksis ditengah krisis.
"Saya menilai banyak warga Pekanbaru yang membentuk Koperasi dan kini sudah tidak lagi ada kegiatannya, ini akibat kurangnya pembinaan dari Diskop," kata Sekretaris Komisi II DPRD Pekanbaru, Dapot Sinaga di Pekanbaru, Senin (6/2/2017).
Dapot Sinaga mengemukakan pihaknya miris melihat ratusan koperasi di Pekanbaru saat ini yang mati suri. Padahal usaha perkumpulan itu sebagai soko guru perekonomian bagi masyarakat ekonomi kecil.
Karena itu peran Diskop dan UMKM harus lebih nyata lagi kedepan guna membina pengurus koperasi agar kembali eksis.
Ia juga memberikan saran Diskop harus jemput bola menelusuri dan meninjau koperasi yang ada di wilayahnya.
"Kalau ada koperasi selama ini didirikan tidak membuat laporan harus di evaluasi. Diskop bisa mendatangi, menanyakan jangan hanya menunggu laporan," sarannya.
"Diskop juga harus bertanya kenapa tidak jalan lagi, jangan menunggu," ucapnya lagi.
Diakuinya selama ini para pengelola koperasi kurang memiliki kemampuan untuk mengelola manajemen usahanya, Sehingga tidak tahan uji dan mampu bertahan saat ada krisis dan berakibat banyak yang mati suri.
Saat ditanya terkait instruksi Kementerian Koperasi dan UMKM untuk menertibkan koperasi yang mati suri di daerah, Ia menambahkan sangat mendukung. Namun perlu dilakukan dengan cermat dan sudah berdasarkan tinjauan langsung kendala yang dihadapi sehingga tidak mampu lagi dibangkitkan. "Jika memang ada instruksi penerbitan harus dicermati satu persatu," tegasnya.
Apalagi saat ini banyak bantuan dan pinjaman dari Kementerian Koperasi yang bisa dimanfaatkan untuk membangun dan membangkitkan kembali modal kerja usaha koperasi tersebut.
"Harapan kita tetaplah dibina karena koperasi soko guru dan salah satu bentuk usaha meningkatkan ekonomi," terangnya.
Sebelumnya diberitakan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Kota Pekanbaru mencatat ada sekitar 300 koperasi berbagai jenis di wilayah setempat yang hingga kini belum melakukan Rapat Anggota Tahunan (RAT) 2016.
"Mereka sudah kami imbau agar segera melakukan RAT sebagai salah satu identitas aktifnya sebuah koperasi," kata Kadiskop dan UMKM Pekanbaru Neng Elida kepada antara di Pekanbaru lewat ponsel, Selasa (10/1/17).
Neng menyatakan belum dilakukannya RAT oleh 300 koperasi di Pekanbaru dikarenakan banyak hal, mulai dari ketidaktahuan pengurus, pindahnya keanggotaan atau pengurus, tidak adanya lagi aktivitas dan sebagainya.
"Makanya sekarang sedang berlangsung dan sudah kami lakukan pembinaan dan imbauan agar koperasi yang ada untuk melakukan RAT," sebut Neng.
Bagi yang tidak lagi mampu dibina dan diupayakan aktif, pihaknya juga akan melakukan pelaporan ke Kementerian Koperasi untuk ditindaklanjuti proses perizinannya apakah akan dibekukan atau dibubarkan.
"Sebab hak membekukan dan membubarkan sebuah koperasi ada dibawah kewenangan Kementerian Koperasi," ucapnya.
Ia menjelaskan sejauh ini pihaknya sudah melaporkan 300 koperasi yang belum melakukan RAT tersebut ke Kementerian untuk divalidasi dan dipersiapkan proses pengusulan pembekuannya sesuai dengan permintaan pemerintah pusat guna penertiban administrasi.
"Namun seiring waktu data ini akan kami validasi dan laporkan secara daring ke Kementerian, jika ada pengurus yang datang ke kami dan mau melakukan RAT, maka proses pembekuan dibatalkan," tegasnya. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement