Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Target Penyelesaian LRT Awal 2019 Tidak Boleh Meleset

Target Penyelesaian LRT Awal 2019 Tidak Boleh Meleset Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Sugihardjo mengatakan Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2016 yang menyatakan pembiayaan proyek kereta api ringan (light rail transit/LRT) Jabodebek kemungkinan akan disesuaikan lantaran perubahan skema pendanaan.

Dalam Perpres 65 Tahun 2016 Tentang Perubahan atas Perpes Nomor 98 Tahun 2015 Tentang Percepatan Penyelenggara Kereta Api Ringan/Light Rail Transit Terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi disebutkan bahwa pembiayaan proyek LRT masih bersumber dari APBN. "Nanti akan ada penyesuaian," katanya seusai rapat koordinasi di Kemenko Kemaritiman Jakarta, Selasa (7/2/217).

Sugihardjo menuturkan hal itu perlu dilakukan guna mencapai target penyelesaian proyek LRT Jabodebek pada awal 2019. "Target penyelesaian tidak boleh meleset. Apa yang dicanangkan bisa terlaksana. Jadi, LRT Jabodebek awal 2019 sudah beroperasi," katanya.

Pemerintah menyiapkan sejumlah opsi skema pembiayaan proyek LRT Jabodebek yang nilainya mencapai Rp23 triliun. Proyek tersebut dikerjakan oleh PT Adhi Karya Tbk yang telah melakukan konstruksi awal. Namun, perusahaan pelat merah itu hingga saat ini belum menandatangani kontrak lantaran belum ada kepastian skema pembiayaan.

Pemerintah menyiapkan opsi pembiayaan selain menggunakan APBN, diantaranya dengan menambah modal bagi konsorsium yang mengerjakan proyek tersebut. Opsi lainnya, yakni mencari pendanaan melalui investasi.

Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengaku pemerintah ingin skema pendanaan LRT Jabodebek bisa lebih fleksibel. Meski belum ada keputusan final, Luhut mengaku pemerintah terus mencari cara agar pendanaan dan penjaminan dana dari negara juga tetap berjalan.

"Jadi kita cari bagaimana supaya pendanaan ini dari PSO jalan, dari penjaminan juga jalan. Kemudian tadi lebih fleksibel kepada investor. Jadi Adhi Karya tidak hanya sebagai penggerak saja, tapi juga sekaligus investor. Kita tetap ingin (proyek ini) selesai pada triwulan pertama 2019," katanya.

Sesuai arahan Presiden Jokowi, pemerintah akan tetap mengejar target penyelesaian proyek LRT Jabodebek pada awal 2019. Sementara LRT Palembang ditargetkan rampung pertengahan 2018 guna mendukung Asian Games 2018.

PT Adhi Karya Tbk menjadi kontraktor untuk LRT Jabodebek, sementara PT Waskita Karya Tbk bertanggungjawab untuk pembangunan LRT di Palembang, Sumatera Selatan. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: