Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengungkapkan tiga sektor yang menjadi prioritas untuk digenjot agar laju pertumbuhan ekonomi cepat melesat. Tiga sektor itu adalah industri pengolahan, pertanian dan pariwisata. Ketiga sektor tersebut diyakini berkontribusi besar demi memenuhi target pertumbuhan ekonomi 6,1 persen pada 2018.
"Jadi ada tiga sektor prioritas yakni industri pengolahan, pertanian dan pariwisata. Ketiga sektor tersebut akan ditingkatkan peranannya terhadap pertumbuhan dan penciptaan lapangan pekerjaan. Semuanya demi mengejar target pertumbuhan ekonomi sebesar 6,1 persen pada 2018 mendatang," kata Bambang, di sela Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) Pembangunan di Hotel Clarion Makassar, Sulsel, Rabu (1/3/2017).
Target pertumbuhan ekonomi 2018 terbilang cukup tinggi mengingat statistik 2016 menunjukkan ekonomi nasional hanya tumbuh 5,02 persen. Kendati demikian, Bambang optimistis bila tiga sektor prioritas dapat ditingkatkan peranannya, maka target pertumbuhan 2018 dapat terpenuhi. Untuk sektor industri pengolahan, Bambang mendorong agar pemerintah daerah (pemda) untuk lebih inovatif dengan menciptakan nilai tambah pada komoditas.
Bambang mencontohkan Sulsel mampu terus bertumbuh di tengah gejolak ekonomi nasional dan global lantaran tidak bertumpu pada SDA. Tatkala harga komoditas turun, Sulsel bisa tetap tumbuh karena sudah menciptakan industri pengolahan yang memberikan nilai tambah. Berbeda dengan daerah-daerah di Kalimantan yang hanya mengandalkan komoditas untuk diekspor. "Karena itulah pertumbuhan ekonomi Sulsel berada di atas nasional."
Menteri PPN melanjutkan untuk sektor pertanian, pihaknya mendorong agar pemda bisa memacu produktivitas. Pemda harus bisa mengenali potensi daerahnya dan memaksimalkan. Sektor pertanian terdiri atas perkebunan, tanaman pangan dan perikanan yang memiliki peran besar dalam peningkatan pertumbuhan dan penciptaan lapangan pekerjaan.
Tidak kalah penting, Bambang menyebut sektor pariwisata yang memiliki multiplier effect yang besar dan cepat. Dicontohkannya pembukaan destinasi wisata yang baik langsung memberikan dampak kemajuan suatu daerah. Pasalnya, daerah itu akan didatangi wisatawan dengan kebutuhan hotel, transportasi, pemandu alias guide dan souvenir. Bambang menyebut sektor pariwisata juga bisa menutupi minimnya devisa negara karena ada fresh money yang dibawa turis.
Pemerintah diketahui telah menetapkan 10 kawasan pariwisata nasional. Bambang menyebut tantangannya kini yakni mempromosikan daerah tersebut dan membenahi infrastrukturnya agar sesuai standar internasional. Selama ini, turis kebanyakan hanya berkunjung ke Bali lantaran belum merasa aman dan nyaman di luar Pulau Dewata. "Butuh kerja keras untuk memenuhi target 20 juta wisman pada 2019."
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Sucipto
Tag Terkait:
Advertisement