Sepanjang tahun lalu, beberapa lembaga perbankan asing mendulang untung yang cukup signifikan. Bahkan ada yang sampai mencatatkan keuntungan lebih dari 10 kali lipat. Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) David Sumual menjelaskan hal tersebut terjadi lantaran bank asing melakukan proses restrukturisasi kredit. Termasuk didalamnya proses write off dan juga penagihan atau collection ?yang sudah dilakukan sebelumnya mulai menunjukkan hasil.
?Bank asing banyak melakukan pencadangan pada tahun lalu karena meningkatnya kredit macet,? katanya kepada warta ekonomi, Senin (7/3/2017). Sepanjang tahun lalu beberapa perbankan asing yang ada di Indonesia memang tercatat membukukan laba yang menarik. Standard Chartered Bank Indonesia misalnya, perseroan menorehkan rapor hijau dalam kinerja keuangannya di 2016.
Laba bersih perseroan terkerek ke angka Rp268,53 miliar. Capaian ini tumbuh hampir 14 kali lipat dari perolehan laba bersih di 2015 yang hanya sebesar Rp19,5 miliar. Patut diduga lonjakan laba bersih perseroan dipicu oleh keberhasilannya dalam menekan biaya dana. Berdasarkan laporan bulanan perusahaan periode Desember, beban bunga rupiah StandChart susut 37,22% menjadi Rp1,08 triliun. Bandingkan dengan beban bunga rupiah di Desember 2015 yang tercatat sebesar Rp1,73 triliun.
Kemudian Rabobank International Indonesia yang berhasil mencetak laba tahun berjalan Rp225,55 miliar hingga Desember 2016. Capaian tersebut berbanding terbalik dengan kinerja keuangan di 2015, dimana Rabobank Indonesia mencatatkan kerugian sebesar Rp465,5 miliar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Dewi Ispurwanti
Tag Terkait:
Advertisement