PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) mengaku akan tetap hati-hati dalam menyalurkan kredit di sektor pangan. Hal ini dikarenakan perseroan belum lama masuk dan berbisnis di sektor ini.
Direktur BTPN Arief Harris Tandjung mengatakan BTPN porsi penyaluran kredit di sektor pangan tergolong sangat mini. Penyaluran kredit pangan masuk dalam kredit usaha rakyat (KUR) dan juga kredit mikro.
?Masih kecil, kami masih harus banyak belajar karena ini bisnis yang baru untuk kami,? katanya di Jakarta, Jumat (24/3/2017).
Digelarnya Aksi Pangan yang diinisiasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada hari ini di Sumatra Barat dikatakan Arief juga tidak serta merta akan meningkatkan porsi kredit pangan di bisnis perseroan. Pasalnya BTPN tetap harus menjaga prinsip prudentialitas.
Sebagai catatan, OJK baru saja merilis program Akselerasi Sinergi dan Inklusi (Aksi) Pangan. Program yang merupakan upaya sinergi kebijakan dalam mengakselerasi inklusi keuangan ini bertujuan untuk mendukung program Nawa Cita dalam hal kedaulatan pangan.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad mengatakan saat ini tantangan di sektor pangan adalah keterbatasan lahan produktif dan terbatasnya akses keuangan. ?Oleh karena itu, kita harus jawab bersama, karena selama ini kecepatan sektor ini biasa-biasa saja,? tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Dewi Ispurwanti
Advertisement