Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Survei BI: Kegiatan Usaha Menggeliat di Triwulan I 2017

Survei BI: Kegiatan Usaha Menggeliat di Triwulan I 2017 Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia dalam surveinya mengungkapkan bahwa kegiatan usaha pada Januari-Maret 2017 atau triwulan I mulai menggeliat, sejalan dengan meningkatnya kapasitas produksi dan penyerapan tenaga kerja.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara dalam survei kegiatan usaha di Jakarta, Selasa (21/11/2017), mengatakan peningkatan kegiatan usaha terjadi di sektor jasa, keuangan, properti perumahan dan jasa perusahaan.

Survei itu menggunakan indikator Saldo Bersih Tertimbang (SBT) yaitu suatu kesimpulan dari penghimpunan data terhadap 2.941 perusahaan di Indonesia.

"Nilai SBT triwulan I 2017 sebesar 4,8 persen lebih tinggi dibandingkan 3,13 persen triwulan IV 2017," ujar dia.

Secara rinci, sektor usaha yang menunjukkan peningkatan ada lima sektor yakni jasa-jasa dengan SBT naik 3,87 persen, sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan (SBT 2,31 persen), dan sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan dengan SBT 1,98 persen.

"Peningkatan kegiatan usaha didorong permintaan di domestik. Sementara itu, panen yang berhasil mendorong sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan," ujar Tirta.

Sebagian besar dari responden juga memperkirakan kegiatan usaha akan terus menggeliat di triwulan II 2017.

Tirta menambahkan kinerja dunia usaha yang meningkat turut mendorong peningkatan kapasitas produksi terpakai pada triwulan I 2017 sebesar 76,92 persen, atau lebih tinggi dibandingkan 76,2 persen dibandingkan triwulan IV 2016.

"Tingkat penggunaan kapasitas produksi paling tinggi terjadi di sektor listrik, gas, dan air bersih dengan rata-rata 83,7 persen," ujar dia.

Mayoritas responden juga menyebutkan penggunaan tenaga kerja meningkat.

"SBT jumlah tenaga kerja meningkat menjadi 1,25 persen dibanding minus 1,93 persen pada triwulan IV-2016," ujar dia. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: