Kredit Foto: Theguardian.com
Qatar tak ingin mengeluarkan dana jumbo untuk turnamen bergengsi Piala Dunia 2022. Sekretaris Jenderal Komite Piala Dunia Qatar 2022, Hassan Al Thawadi mengatakan anggaran Piala Dunia 2022 telah dipangkas sebesar 40%-50% dari anggaran sebelumnya.
"Kami ingin memastikan ada tanggung jawab keuangan terkait infrastruktur pelaksanaan Piala Dunia 2022. Itu sebabnya kami dengan cepat menyusun anggaran awal dan kemudian berkomitmen menguranginya setelah semua menjadi lebih jelas," kata Al Thawadi, seperti dikutip CNN di Jakarta, Rabu (12/4/2017).
Thawadi dan komitenya kini memperkirakan pembangunan infrastruktur Piala Dunia akan memakan biaya sebesar US$8 miliar hingga US$10 miliar. Sebagian besar anggaran tersebut dialokasikan untuk stadion dan tempat pelatihan.
Qatar yang awalnya berencana menyediakan 12 stadion, kini hanya mengajukan 8 stadion, jumlah minimum yang disyaratkan FIFA. Untuk itu, Qatar akan membangun tujuh tempat baru dan upgrade stadion yang ada.
?FIFA belum menyepakati jumlah akhir dan kami masih mendiskusikannya dengan FIFA untuk menyepakati jumlah akhir stadion yang sesuai dengan model pelaksanaan Piala Dunia Qatar 2022," tambah Al Thawadi.
Negara yang kaya akan gas alamnya tersebut tengah mengalami tekanan keuangan akibat merosotnya harga minyak dan gas dunia. Namun, Al Thawadi menegaskan, pemangkasan anggaran Piala Dunia Qatar 2022 tidak terkait dengan penurunan pendapatan negara tersebut dari minyak dan gas.
"Ini merupakan tanggung jawab fiskal dan bukan akibat dari turunnya harga minyak. Ini komitmen yang telah kami buat sejak awal,? katanya.
Selain itu, Qatar juga menghadapi tuduhan pengekangan tenaga kerja yang diterjunkan untuk membangun stadion. Survei yang dilakukan oleh lembaga Impactt asal Inggris menunjukkan bahwa 5 dari 10 perusahaan yang terlibat dalam proyek ini tidak memberikan hari libur minimal 1 hari setiap pekannya kepada para buruhnya.
Rusia, yang menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018, telah meningkatkan anggaran sebesar US$326 juta untuk penyelenggaraan turnamen tersebut. Dengan penambahan anggaran, maka total biaya sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018 mencapai lebih dari US$10 miliar.
Namun jumlah anggaran yang dikeluarkan Rusia tersebut lebih rendah US$5 miliar dibandingkan biaya penyelenggaraan biaya Piala Dunia 2014 di Brasil. Jika FIFA menerima usulan Qatar, maka ajang Piala Dunia 2022 akan dimainkan di stadion paling sedikit sejak Argentina menjadi tuan rumah tahun 1978, yang kala itu hanya menggunakan 6 stadion.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gregor Samsa
Editor: Dewi Ispurwanti
Tag Terkait:
Advertisement