Bulog Sulawesi Tengah akan menyisir titik-titik panen di daerah itu untuk meningkatkan penyerapan gabah dan beras petani musim panen (MP) 2017.
"Kami sudah petakan sentra-sentra produksi yang akan dan telah panen," kata Kepala Perum Bulog Sulteng Suprianto di Palu, Jumat (28/4/2017).
Menurut dia, salah satu wilayah di Sulteng yang sudah memasuki panen adalah Kabupaten Morowali. Dalam waktu dekat Bulog akan turun ke wilayah tersebut untuk melihat dan membeli gabah/beras petani.
Bulog, kata dia, tidak hanya membeli gabah kering giling (GKG), tetapi juga gabah kering panen (GKP).
Gabah yang dibeli Bulog, kata Suprianto akan diolah menjadi beras dengan kualitas yang bagus untuk kebutuhan pasar komersial.
Hingga kini, Bulog Sulteng baru berhasil membeli sekitar 50 ton GKP di Kabupaten Parigi Moutong, salah satu sentra produksi beras di Provinsi Sulteng.
Sementara realisasi pembelian beras hingga sekarang ini sudah mencapai 4.000 ton. Target Bulog pada MP 2017 membeli sebanyak 35.000 ton.
Target pengadaan sebanyak itu disesuaikan dengan kebutuhan penyaluran di daerah ini.
Bulog Sulteng membeli gabah/beras petani sesuai standar harga yang ditetapkan pemerintah. Harga pembelian pemerintah (HPP) beras ditetapkan sebesar Rp7.600/kg.
Harga beras di tingkat petani saat ini berkisar Rp8.000/kg yang berarti jauh di atas HPP. Meski harga beras masih di atas HPP, Bulog tetap gencar membeli dengan turun langsung ke sentra-sentra produksi.
"Kami mendatangi langsung ke penggilingan padi dan membeli gabah/beras petani," kata dia.
Menurut dia, sistem jemput bola merupakan upaya Bulog untuk meningkatkan tingkat serapan gabah/beras petani di daerah ini. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait:
Advertisement