Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lontarkan Kata 'Gebuk', Jokowi Tiru Soeharto?

Lontarkan Kata 'Gebuk', Jokowi Tiru Soeharto? Kredit Foto: Antara/Puspa P
Warta Ekonomi, Jakarta -

Joko Widodo sudah mulai berani tampil beda dan blak-blakan?kepada pihak-pihak yang bersikap berseberangan dengan sikap resmi pemerintahannya.

"Yang melawan konstitusi akan digebuk. Kalau PKI (partai komunis Indonesia) nongol gebuk saja," kata Jokowi saat menerima 35 Pemred dari berbagai media di Istana Negara, Jumat (19/5/2017).

Selama ini, jika merasa ada yang bertentangan dengan kebijaksanaan pemerintahan yang dipimpinnya, maka paling-paling Jokowi hanya mengimbau pihak yang berseberangan itu untuk mengikuti aturan perundangan atau hukum yang berlaku.

Situasi politik kurang menguntungkan selama beberapa bulan terakhir ini terutama setelah Ahok dianggap?menistakan Surat Al Maidah 51. Akibat ucapannya itu, umat Islam di Jakarta dan berbagai kota lain di Tanah Air berdemonstrasi besar-besaran menuntut Ahok agar diseret ke meja hijau. Ketegangan demonstrasi itu mereda setelah Pengadilan Negeri Jakarta Utara yang bersidang di kantor Kementerian Pertanian menjatuhkan vonis dua tahun.

Sebagai orang yang paling bertanggung jawab terhadap jalannya pemerintahan di Indonesia, maka tentu saja Joko Widodo gelisah karena situasi politik gunjang-ganjing sehingga dia mulai mendekati berbagai kelompok atau organisasi kemasyarakatan agar ikut mendinginkan suasana. Sang Presiden mendatangi ormas besar?dari Muhammadiyah, Nahdlaul Ulama, satuan- satuan elit Tentara Nasional Indonesia seperti Kopassus TNI-AD, Pasukan Khas TNI-AU, Korps Marinir TNI-AL hingga?Brimbob.

Namun sekarang, sedikit demi sedikit suasana mulai kondusif, antara lain dengan tidak adanya lagi unjuk rasa atau demonstrasi berskala besar.

Menarik diamati, Jokowi yang biasanya terkesan bertutur lembut sekarang memakai istilah gebuk, ucapan yang langsung mengingatkan pada Presiden Soeharto yang juga dikenal murah senyum tetapi suatu ketika menggunakan kata yang sama (gebuk) pada tanggal 13 September tahun 1989 yang juga dilontarkan kepada sejumlah wartawan di sela-sela lawatan ke beberapa negara.

Soeharto memperkenalkan kata "gebuk" pada tahun 1989 yang dianggap bernada keras dan ucapan kata yang sama itu muncul lagi pada tahun 2017, juga oleh presiden RI saat ini. Kesimpulan sementara yang bisa diambil adalah bahwa Soeharto dan Jokowi menyadari ada pihak- pihak tertentu yang tidak menyukai mereka. (ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: