Pemerintah mendorong penerapan smart city sebagai bentuk upaya meningkatkan daya saing di tingkat regional guna memperbaiki indikator sosial ekonomi.
"Smart city sudah mulai berjalan di belahan dunia. Di Indonesia sudah berjalan tapi masih tahap awal, contoh Surabaya membangun teknologi informasi untuk kepentingan e-government dan kepentingan layanan," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dalam Seminar Smart City Smart Region di Jakarta, Jumat (19/5/2017).
Smart city?atau kota pintar merupakan konsep pembangunan kota yang didukung oleh penerapan teknologi informasi sehingga dapat mengelola sumber daya alam dan sumber daya manusia secara efisien dan efektif.
Darmin menjelaskan pendekatan penataan dan pengelolaan kota melalui konsep "smart city" ini dinilai dapat memberikan solusi penciptaan kota yang kondusif bagi penduduk maupun seluruh pihak yang beraktivitas di kota tersebut. Indonesia telah merencanakan tercapainya prinsip kota layak huni, aman, dan nyaman pada 2025, tercapainya kota hijau dan ketahanan iklim dan bencana pada 2035, dan terciptanya kota cerdas yang berdaya saing dan berbasis teknologi pada 2045.
Untuk mencapai target tersebut, kata Darmin, pengembangan konsep "smart city" di kota-kota seluruh Indonesia perlu didorong. Ia mengatakan pengembangan konsep kota pintar akan berdampak positif pada tenaga kerja, elektrifikasi, dan logistik.
"Smart city" juga dapat meningkatkan efisiensi tenaga kerja melalui kemudahan proses kerja, peningkatan kualitas dengan adanya kompetisi, dan membuka lapangan kerja baru. Namun, dalam perjalanannya pengembangan kota pintar di Indonesia masih memiliki beberapa tantangan, seperti ketimpangan digitalisasi, kurangnya infrastruktur pendukung, hingga masih minimnya sumber daya manusia untuk mengembangkan dan menjalankan sistem teknologi informasi yang dibutuhkan pada suatu "Smart City".
Oleh sebab itu, pemerintah telah mengeluarkan sejumlah Paket Kebijakan Ekonomi dengan tujuan mendukung penyiapan dan pelaksanaan "smart city". Kementerian dan lembaga pemerintah pun telah secara aktif menerapkan sistem teknologi informasi yang diyakini akan memberikan kontribusi pada implementasi "smart city".
"Sebagai contoh, Polri memiliki Traffic Management Center berbasis online dan Kementerian Pertanian memiliki Toko Tani online," kata Darmin.
Ia mengungkapkan fokus utama pemerintah saat ini adalah memilih proyek awalan, mematangkan konsep, menyusun landasan hukum, dan menyiapkan pendanaan dan rencana penguatan kelembagaan. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement