Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

IMD Smart City Index 2024: Sistem Kesehatan Online dan Transportasi Umum Indonesia Baik, Perlu Perbaikan Soal Kemacetan dan Korupsi

IMD Smart City Index 2024: Sistem Kesehatan Online dan Transportasi Umum Indonesia Baik, Perlu Perbaikan Soal Kemacetan dan Korupsi Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Institute Management and Development (IMD) mengungkap hasil survei Smart City Indeks (SCI) 2024. Laporan ini disusun dengan menggabungkan sejumlah data keras dan survei warga.

Hasilnya, IMD Smart City Indeks menyajikan laporan mendalam mengenai profil smart city dari 142 kota dunia, termasuk Indonesia. Laporan ini diharapkan bisa membantu para pengambil kebijakan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Jakarta, Medan, dan Makassar.

Berdasarkan survei, warga Jakarta mengidentifikasi tiga permasalahan utama yang perlu segera mendapat pemerintah daerah: polusi udara (68,4%), kemacetan lalu lintas (66%), dan korupsi (51,7%).

Sebaliknya, responden menyatakan tingkat kepuasan yang tinggi terhadap kemudahan mengakses jadwal dan membeli tiket angkutan umum secara online (skor 83,2), menjadwalkan layanan kesehatan secara online (skor 81,1), dan mengakses portal pencarian kerja online (skor 81).

Di Medan, tiga masalah utama yang mendapat sorotan responden soal keamanan (58,3%), pengangguran (53,2%), dan korupsi (52,7%). Namun responden menyatakan puas dengan dunia usaha yang menciptakan banyak lapangan kerja (skor 78,3), kemudahan akses jadwal dan pembelian tiket angkutan umum secara online (skor 77,8), dan pencarian kerja online (skor 77).

Sementara itu, responden Makassar menyoroti tiga permasalahan utama: kemacetan lalu lintas (52,6%), pengangguran (52,5%), dan korupsi (49,6%). Sisi positifnya, responden menyatakan kepuasan terhadap kemudahan penjadwalan layanan kesehatan secara online (skor 74), mengakses peluang kerja secara online (skor 73,9), dan akses jadwal dan pembelian tiket angkutan umum secara online (skor 72,1).

“Laporan tahunan SCI dirilis untuk membantu pemerintah kota dalam membangun kota masa depan yang tangguh dan mampu beradaptasi terhadap perubahan zaman,” kata Bruno Lanvin, Presiden Smart City Observatory, bagian dari IMD World Competitiveness Center, yang melakukan penelitian tersebut.

“Untuk Indonesia, data SCI relevan untuk membantu upaya merancang ibu kota baru di Nusantara, sebab hasil riset ini memberikan pedoman dan gambaran bagaimana inovasi dan pengembangan kota-kota masa depan,” tambahnya.

Baca Juga: Tiga Kota Indonesia Masuk Daftar Smart City Index 2024

Peringkat Smart City Asia Tenggara

IMD Smart City Index 2024 juga melaporkan peringkat sejumlah kota di Asia Tenggara. Daftar berikut membandingkan kota-kota cerdas Asia Tenggara diurutkan dari peringat tertinggi hingga terendah serta perubahan peringkat dari tahun sebelumnya. Kota-kota di Indonesia dicetak miring.

  1. Singapura peringkat 5 naik 2 peringkat.
  2. Kuala Lumpur, Malaysia, peringkat 73, naik 16 peringkat.
  3. Bangkok, Thailand, peringkat 84, naik 4 peringkat.
  4. Hanoi, Vietnam, peringkat 97, naik 3 peringkat.
  5. Jakarta, Indonesia peringkat 103 turun 1 peringkat.
  6. Ho Chi Minh City, Vietnam, peringkat 105, turun 2 peringkat.
  7. Medan, Indonesia, peringkat 112, sama dengan tahun lalu.
  8. Makassar, Indonesia peringkat 115 turun 1 peringkat.
  9. Manila, Filipina, peringkat 121, turun 6 peringkat.

Peringkat Global

Secara global, Eropa dan Asia mendominasi daftar 20 kota terpintar di dunia. Menariknya, tahun ini kota-kota di Amerika Utara, termasuk Amerika Serikat dan Kanada, tidak masuk dalam 20 besar. 

Lebih lanjut Lanvin menyoroti kesamaan antara para kota pintar yang berhasil berada di urutan teratas dunia ini, "Mereka secara proaktif meningkatkan kualitas hidup warganya dengan menyediakan layanan publik yang baik, ruang hijau, acara budaya dan sosial, serta mempromosikan kesetaraan dan inklusi."

Daftar 20 kota terbaik versi IMD SCI 2024 adalah:

  1. Zürich, Swiss
  2. Oslo, Norwegia
  3. Canberra, Australia
  4. Jenewa, Swiss
  5. Singapura, Singapura
  6. Kopenhagen, Denmark
  7. Lausanne, Swiss
  8. London, Inggris
  9. Helsinki, Finlandia
  10. Abu Dhabi, Uni Emirat Arab
  11. Stockholm, Swedia
  12. Dubai, Uni Emirat Arab
  13. Beijing, China
  14. Hamburg, Jerman
  15. Praha, Republik Ceko
  16. Taipei, Taiwan
  17. Seoul, Korea Selatan
  18. Amsterdam, Belanda
  19. Shanghai, China
  20. Hong Kong, China

Baca Juga: Presiden Jokowi 'Rayu' Bos Apple Investasi Smart City di IKN

Laporan IMD Smart City Indeks memiliki tujuan konstruktif dengan mengambil sampel untuk mewakili tiap wilayah untuk mendorong keterwakilan regional. IMD lantas memberi peringkat ke-142 kota tersebut untuk membantu pengembangan kota pintar.

Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa, di masa depan, kota pintar fokus memperhatikan manusia (human-centric) yang hidup didalamnya dan merangkul semua kalangan (inklusif). Untuk itu, pengukuran yang digunakan dalam laporan ini mempertimbangkan faktor teknologi dan manusia di perkotaan.

Kota pintar dirancang agar memiliki teknologi maju, berkontribusi pada kualitas hidup manusia yang tinggal didalamnya, mendorong kelestarian lingkungan, dan membuka kesempatan dan kesetaraan bagi penduduknya.

Oleh karena itu, kota-kota perlu memastikan bahwa kelompok marginal seperti penyandang disabilitas, lansia, kelompok minoritas, UMKM, dan startup mendapat dukungan yang memadai. Laporan lengkap IMD Smart City Index 2024 dapat diakses melalui tautan berikut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: