Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengklaim telah berhasil membenihkan rajungan secara massal, mengingat komoditas tersebut bernilai ekonomi tinggi dan saat ini permintaannya cenderung naik terutama untuk sasaran pasar ekspor seperti ke Amerika Serikat.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto menyatakan, upaya KKP membenihkan rajungan secara massal juga untuk menyelamatkan stok di alam. Menurut Slamet, saat ini pemanfaatan dari komoditas bernilai ekonomi tinggi tersebut dinilai cenderung eksploitatif.
"Kita tentu prihatin dengan kondisi ini, oleh karena itu perlu ada upaya konkrit bagaimana memulihkan ketersediaan stok rajungan ini," kata Slamet di Jakarta, Minggu (11/6/2017).
Menurut dia, peran teknologi budidaya bisa didorong dalam rangka sebagai penyangga stok bagi komoditas yang terancam seperti rajungan. Berdasarkan data BPS, volume ekspor rajungan dan kepiting Indonesia pada 2015 mencapai 29.038 ton dengan nilai 321.842 dolar AS. Slamet menjelaskan, bahwa Permen KP no 52 tahun 2016 merupakan perangkat untuk melakukan tindakan preventif bagi perlindungan komoditas termasuk di dalamnya adalah rajungan. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement