Bank Indonesia (BI) menilai pertumbuhan ekonomi global membaik sesuai perkiraan, namun beberapa risiko tetap perlu dicermati. Prospek ekonomi dunia membaik sejalan dengan perkembangan ekonomi AS, Tiongkok, Eropa, dan Jepang.
"Perbaikan perekonomian AS ditopang, terutama oleh konsumsi dan investasi yang menguat serta indikator ketenagakerjaan yang membaik. Di Tiongkok, ekspansi perekonomian terutama ditopang oleh pertumbuhan investasi pemerintah dan swasta," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara di Jakarta, Kamis (15/6/2017).
Untuk di Eropa dan Jepang, pertumbuhan ekonomi membaik didukung oleh meningkatnya kinerja ekspor dan permintaan domestik. Sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dunia, volume perdagangan dunia juga meningkat.
Sementara itu, harga komoditas global diperkirakan masih tetap tinggi, namun ke depan berpotensi bisa ke bawah terkait pasokan yang berlebih di tengah permintaan yang terbatas. Terkait suku bunga acuan The Fed, BI memandang bahwa kenaikan FFR pada tanggal 14 Juni 2017 telah diantisipasi, sehingga pasar keuangan Indonesia tetap kondusif didukung oleh persepsi positif terhadap pengelolaan makro ekonomi dan kondisi fundamental Indonesia.
"Ke depan, sejumlah risiko terhadap perekonomian global tetap perlu diwaspadai, antara lain kenaikan FFR lebih lanjut dan rencana penurunan besaran neraca bank sentral AS, serta perkembangan geopolitik di beberapa kawasan," paparnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi
Tag Terkait:
Advertisement