Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan tambahan pembiayaan utang dalam RAPBNP 2017 akan dimanfaatkan untuk kepentingan belanja yang bersifat produktif dan bermanfaat bagi pembangunan.
"Untuk menaikkan belanja-belanja yang sifatnya produktif," katanya di Jakarta, Jumat (7/7/2017).
Darmin menjelaskan penerbitan surat utang ini masih dibutuhkan agar defisit anggaran tidak melebihi target yang diperkenankan dalam Undang-Undang (UU) Keuangan Negara senilai tiga persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
Menurut dia, upaya menjaga defisit anggaran dengan menerbitkan surat utang bisa memberikan dampak yang lebih ekspansif bagi perekonomian dibandingkan dengan memangkas belanja.
"Kita tidak ingin memangkasnya, ingin menjaga supaya APBN itu tidak kontraktif, tapi ekspansif," kata mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) itu.
Darmin tidak mempermasalahkan dengan adanya kebijakan pembiayaan melalui penerbitan surat utang, asalkan pemerintah secara konsisten mampu membayar utang tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Advertisement