Tersangka Penyerangan di Delta Airlines Berasal Dari Florida
Penumpang yang menimbulkan masalah di pesawat Delta Airlines dan memaksanya kembali ke Seattle pada Jumat (7/7) diidentifikasi sebagai pria yang berusia 23 tahun dari Florida, negara di pantai tenggara AS.
Meskipun memberikan sebagai informasi pengidentifikasian penumpang itu, Biro Penyelidikan Federal (FBI) tidak memberi perincian lain mengenai tersangka tersebut, atau kemungkinan dakwaan yang akan dihadapi lelaki itu ketika ia dihadirkan di pengadilan federal --yang dijadwalkan pada Jumat malam.
Tak lama setelah pesawat penumpang Boeing 767-300ER lepas-landas sekitar pukul 17.00 waktu setempat, Kamis, dari Seattle menuju Beijing, Tiongkok, lelaki tersebut menyulut "peristiwa keamanan", kata Delta Airlines.
Perry Cooper, juru bicara bandar udara, mengatakan tak ada keterangan yang menunjukkan peristiwa itu menimbulkan ancaman keamanan dan Polisi Port of Seattle bekerjasama dengan FBI mengenai kejadian tersebut.
Setelah melukai tiga penumpang, lelaki itu dibekuk oleh penumpang lain, dan ditahan oleh petugas pelaksana hukum setelah pesawat tersebut kembali ke Bandar Udara Internasional Seattle.
Delta Flight 129 kembali mengudara pada Jumat pagi, dan terbang menuju Beijing.
KIRO 7, stasiun televisi yang berada di Seattle, Negara Bagian Washington, mengutip beberapa penumpang pesawat itu yang mengatakan penumpang yang membuat kacau tersebut mondar-mandir dan turun kekabin klas satu menuju toilet sebelah pergi ke pintu ke luar. Dengan mengaku ia memerlukan udara segar, lelaki itu berusaha membuka pintu ke luar, kata Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu pagi. Ketika awak kabin berusaha menghentikan dia, lelaki tersebut memukulnya.
Dustin Jones, yang duduk tepat di balik tirai yang memisahkan kelas satu dari bagian belakang pesawat, mengatakan kepada KIRO 7 ia dapat menceritakan baku-hantam terjadi. "Seorang anggota awak kabin berlari ke belakang dan mengatakan kondisi Code 3. Ada perkelahian serius." Segera setelah pesawat kembali ke bandar udara, lelaki itu duborgol dan diikat ke kursi roda saat ia digiring ke luar terminal. "Ia mulai berteriak minta tolong," kata Jones. "Jadi ia menjatuhkan kursi roda di tengah bandar udara, berteriak agar orang-orang menolong dia". (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement