Pengembangan Ekonomi Syariah di Sulsel Menjanjikan, Ini Penjelasan BI
Warta Ekonomi, Makassar -
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulsel, Bambang Kusmiarso, mengungkapkan potensi pengembangan ekonomi syariah di Kawasan Timur Indonesia (KTI), khususnya Sulsel, cukup menjanjikan. Beberapa faktor yang berpengaruh meliputi besarnya potensi zakat dan beberapa aspek penunjang lainnya.?
Bambang menuturkan total penerimaan zakat, infaq dan sedekah alias ZIS di Sulsel pada 2015 mencapai Rp80,3 miliar. Komposisinya yakni zakat fitrah (Rp59,5 miliar), zakat mal (Rp5,12 miliar) dan infaq (Rp15,7 miliar). ZIS tersebut lantas didistribusikan untuk penduduk miskin, perbaikan sarana pendidikan, sarana ibadah dan modal kerja.
"Potensi pengembangan ekonomi syariah, salah satunya datang dari zakat. Potensi zakat di Sulsel sendiri sangat besar. Nilai zakat untuk Sulsel diperkirakan masih lebih besar dibandingkan data yang tercatat di BAZ (Badan Amil Zakat)," kata Bambang, Senin, (7/8/2017)
Selain zakat, Bambang membeberkan terdapat lima aspek yang yang bisa menyokong pengembangan ekonomi syariah. Pertama, posisi Indonesia yang tercatat masuk 10 besar negara dengan pengeluaran terbesar untuk keuangan syariah. Kedua, posisi Indonesia sebagai negara dengan konsumen makanan halal terbesar di dunia.
"Ketiga, industri fashion bisa dimaksimalkan mengingat jumlah muslim Indonesia mencapai 255,7 juta penduduk. Indonesia kan negara muslim terbesar," papar Bambang.
Keempat, bos BI Sulsel itu menyebut banyaknya pesantren dapat dioptimalkan untuk mendorong kewirausahaan. Tercatat ada 28.691 pondok pesantren dengan jumlah santri mencapai 4,03 juta orang. "Jumlah pesantren yang banyak itu dapat dimanfaatkan untuk pengembangan usaha mandiri," tutur dia.
Selanjutnya, Bambang menyebut juga adanya potensi khusus di Sulsel yakni banyaknya tanah wakaf. Sulsel memiliki 10.440 tanah wakaf seluas 1.029 juta meter persegi. Jumlah itu berkisar 23,35 persen dari total tanah wakaf nasional. Yang menarik, sekitar 53 persen di antaranya telah bersertifikat wakaf. "Sulsel juga masuk top 10 destinasi wisata muslim Indonesia."
Kelima alias terakhir, Bambang menjelaskan adanya funducation, dimana BI dan Kementerian Agama akan terus melakukan edukasi keuangan dan GNNT ke santri di pesantren.?
Bambang mengatakan besarnya potensi pengembangan ekonomi syariah ditindaklanjuti pihaknya dengan berbagai strategi optimalisasi. Setidaknya ada tiga strategi utama yang disiapkan BI. Rinciannya yakni pemberdayaan ekonomi syariah, pendalaman pasar keuangan syariah dan penguatan riset, asesmen dan edukasi.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement