Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertumbuhan Ekonomi Sumut Meningkat Tajam

Pertumbuhan Ekonomi Sumut Meningkat Tajam Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
Warta Ekonomi, Medan -
Pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara pada triwulan II 2017 tumbuh sebesar 5,09 % (yoy) meningkat tajam dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 4,50% (yoy). Kondisi tersebut menunjukkan bahwa ekonomi Sumatera Utara masih cukup kuat. Hal ini dikatakan Kepala Kantor Bank Indonesia Wilayah Sumatera Utara, Arief Budi Santoso, Selasa (8/8/2017).
Dikatakannya, hal ini ditunjukkan dengan peningkatan investasi di tengah permintaan domestik yang sedikit melambat. Namun demikian, permintaan domestik masih tumbuh tinggi dan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara.?
"Kegiatan investasi terkait dengan membaiknya kinerja industri pengolahan merespons peningkatan ekspor luar negeri khususnya komoditas CPO. Sementara itu, konsumsi yang masih cukup solid seiring dengan peningkatan pendapatan masyarakat karena THR, penerimaan ekspor dan gaji ke 14," katanya.
Perbaikan ekspor luar negeri diindikasikan terkait dengan perbaikan permintaan disamping kenaikan harga komoditas. Situasi pasar internasional cukup kondusif dalam menopang perbaikan kinerja ekspor tersebut. Ekonomi beberapa mitra dagang seperti Tiongkok dan Amerika Serikat pada triwulan II 2017 pada umumnya membaik.?
"Pada triwulan II 2017 perekonomian Tiongkok dan Amerika Serikat menguat masing-masing menjadi 6,9% (yoy) dan 2,1% (yoy) dari 6,7% (yoy) dan 1,2% (yoy) pada triwulan I 2017. Selain itu, tingkat pertumbuhan harga CPO yang relatif masih positif juga ikut mendorong perbaikan kinerja ekspor luar negeri," ujarnya.
Sementara itu, ekspor antar daerah kembali mengalami penurunan seiring dengan kinerja sektor pertanian tanaman pangan yang kurang menggembirakan karena terkendala penyediaan air irigasi.
"Ditengah kondisi ekonomi yang belum pulih konsumen rumah tangga cenderung mengalokasikan peningkatan pendapatannya (sepertiTHR, penerimaan ekspor dan gaji ke 14) untuk konsumsi maupun non-konsumsi seperti biaya pendidikan sejalan dengan masuknya tahun ajaran baru. Selain itu, sumber pendapatan tersebut diindikasikan dialokasikan dalam bentuk tabungan. Hal tersebut ?tercermin dari jumlah tabungan dan deposito perorangan yang meningkat dari triwulan I 2017," ujarnya.
Perilaku rumah tangga tersebut juga terlihat pada hasil Survei Konsumen Bank Indonesia yang pada triwulan II 2017 yang menunjukkan kecenderungan pengeluaran untuk konsumsi menurun sedangkan kecenderungan untuk menabung meningkat. Sementara itu, konsumsi pemerintah relatif menurun terutama karena realisasi gaji ke 13 yang mundur menjadi bulan Juli 2017.
Secara sektoral, kinerja 4 sektor utama (sektor pertanian, industri pengolahan, perdagangan, dan konstruksi) pada triwulan II 2017 cenderung meningkat. Peningkatan tersebut terutama didorong oleh peningkatan kinerja sektor pertanian khususnya subsektor perkebunan.?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: