Pembangunan Tol Trans Jawa sampai saat ini masih dalam proses penyelesaian. Jalan Tol ini akan menyambungkan jalur dari Merak-Banten sampai dengan Surabaya.
Saat ini, pembangunan Tol tersebut digarap oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor Kontruksi. Namun beberapa pihak mengkritik bahwa BUMN terlalu rakus dalam menggarap setiap pembangunan. Menurut Rini, bila proyek-proyek penting seperti itu tidak diambil alih BUMN, dirinya sangat takut apabila bila proyek tersebut gagal dan tidak akan selesai tepat waktu.
"Karena urusan ini saya dimarahin, kenapa segalanya ini itu BUMN dan segala macem BUMN seperti jalan tol, kalau kita tidak beli balik dari pengusaha, 2018 nggak bakal jadi tidak akan?nyambung," ucap Rini di sela-sela acara Seminar Program Kemitraan dan Bina Lingkungan di Balai Kartini Jakarta belum lama ini.
Rini pun mengatakan bahwa memang sebelumnya proyek ini telah diambil oleh beberapa perusahaan dan ingin diselesaikan. Namun dirinya melihat pengerjaan tersebut terbilang lamban dan pada akhirnya ia melalui Kementerian BUMN sektor Kontruksi mengambil alih proyek tersebut.
"Kita juga mendorong untuk mepercepat jalan tol trans jawa jalan tol lebih ini lebih dari dari 20 tahun tidak selesai-selesai, tidak nyambung-nyambung. Jadi tahun 2015 itu kita beli, sebenernya izin jalan tol itu sudah dipegang oleh pengusaha-pengusaha tapi mereka tidak bangun dan akhirnya kita beli lagi," ujarnya.
Rencanya, jalan Tol Trans Jawa ini akan segera rampung sekitar tahun 2018. Sampai saat ini, tahap pengerjaan proyek masih terus dikebut agar tepat selesai pada saat masa pemerintahan Presiden Joko Widodo usai.
"InsyaAllah akhir 2018 sambung sampai Probolinggo dan 2019 sampai dengan Banyuwangi," tutup Rini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi
Tag Terkait:
Advertisement