Kementerian Perhubungan bersama dengan PT Waskita Karya mensosialisasikan Light Rail Transit (LRT) Palembang. Kegiatan sosialisasi ini dilakukan untuk mengetahui ekspektasi masyarakat pada salah satu transportasi masal tersebut.
Acara yang berlangsung di Universitas Sriwijaya Palembang tersebut dihadiri oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Direktur Operasional Waskita Karya Adi Wibowo, Direktur Utama Pelindo II Elvyn G. Massasya, Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nasrun Umar, Pengamat Komunikasi Politik Effendi Ghazali, dan Rektor Universitas Sriwijaya Anis Saggaff.
Menhub Budi mengatakan, sosialisasi ini penting dilakukan karena LRT merupakan angkutan masal yang relatif baru.
"Kami ingin tahu ekspektasi masyarakat di Palembang seperti apa. Semoga ketika LRT beroperasi tidak ada lagi gap dari masyarakat," ujar Budi dalam keterangan resmi Sabtu, (26/8/2017).
Dalam sosialisasi tersebut, Menhub menjelaskan pentingnya transportasi massal dalam suatu kota, seperti Jakarta yang sudah memiliki BRT dan sedang dibangun MRT dan LRT.
"Satu kota itu harus ada transportasi massal. Kalau di Jakarta sudah ada BRT, dan sedang dibangun MRT dan LRT. Nah, di luar Jakarta, Palembang ini mengalahkan Medan dan Padang. Palembang sudah duluan dibangun LRT," jelas Menhub.
Sementara Adi Wibowo selaku Direktur Operasional Waskita Karya memaparkan, jumlah orang yang dapat diangkut oleh LRT dalam setiap jam kurang lebih sekitar 4.000 orang.
"Kami gunakan 14 train set, 1 train set terdiri dari 3 gerbong dan dapat mengangkut 500 orang. Dengan 14 train set, maka dapat mengangkut 4.000 orang per jam per arah," ujarnya.
Adi mencoba membandingkan waktu tempuh OPI (Ogan Permata Indah) ke Bandara melalui jalur darat dan LRT. Menurutnya dengan LRT dapat memangkas waktu sekitar satu jam perjalanan.
"Kalau sekarang mungkin bisa 1,5 jam dari ujung ke ujung. Dengan LRT, waktu tempuh OPI ke Bandara itu 40 menit. Terdiri dari 27 menit kereta berjalan dan 13 menit kereta berhenti (1 menit berhenti di tiap-tiap stasiun) di 13 Stasiun," jelas Adi.
Lanjut Adi mengatakan, nantinya LRT akan difasilitasi dengan eskalator, lift untuk difabel dan tangga darurat untuk memudahkan akses penggunanya. Saat ini LRT Palembang sedang dibangun dengan Panjang 24,5 km, 13 stasiun pemberhentian, dan terdiri dari 2 koridor. Koridor pertama sepanjang 14,5 km dari Bandara ke Ampera. Koridor kedua dari Ampera ke Ogan Permata Indah (OPI) sepanjang 10 km.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi
Tag Terkait:
Advertisement