Sejumlah perumahan??subsidi di Kota Palembang masih banyak belum menikmati saluran air bersih dari PDAM Tirta Musi, bahkan mirisnya kondisi itu sudah berlangsung 3?4 tahun perumahan tersebut ditempati penghuninya.
Satu contoh di Perumahan Pesona Harapan Jaya, Nirvana, Jalan KH Azhari, Kalidoni, Palembang padahal??perumahan tersebut??terdiri dari 400 unit rumah dan sudah dihuni hampir 50 persen.
Saat ini warga masih mengandalkan air bersih dengan memanfaatkan sumur yang dibuat warga dengan kondisi airnya kuning,??busuk dan berkarat. Dikhawatirkan musim kemarau panjang sumur-sumur warga mulai kering.
?Aneh, kok tidak??ada sama sekali perhatian pemerintah untuk mendorong pengembangan air bersih di??daerah sini, padahal kami tinggal di Kota Palembang, ibukota Provinsi Sumse, tapi air bersih??Tirta Musi belum mengalir,? keluh Leni, Warga Perumahan Pesona Harapan Jaya, Selasa (12/9/2017).
Menurutnya, hampir dua tahun kami tinggal disini air bersih hanya mengandalkan air saringan dari sumur yang busuk, kuning dan berkarat. ?Kami berharap, siapa pun jadi Walikotanya Palembang nanti, bisa bergerak cepat merealisasikan aspirasi masyarakat Palembang,? terangnya dia.
Hal senada di jelaskan Jana, yang tinggal di Perm itu, bahwa dirinya mengambil perumahan tersebut dijanjikan oleh pengembang fasilitas salah satunya air bersih PDAM tapi kenyataan hingga kini sudah berjalan 3 tahun lebih tak pernah terealisasi.
?Kami mohon kepada pemerintah dapat mencari solusinya??agar air bersih dapat mengalir, karena air adalah sumber kehidupan yang harus dipenuhi, masa tinggal di Kota Palembang disebut Metropolis dan terdepan dalam bidang pembangunan, namun air bersih tak bisa dipenuhi. Jangan ketika mendekati Pilkada program kerja jadi pencitraan saja,? keluhnya.??
Sementara Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Musi terus berupaya memperbaiki pelayanannya kepada pelanggan. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) ini meningkatkan kualitas pelayanan dari enam Instalasi Pengolahan dengan total 4100 liter/detik.
Kepada Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Musi Cik Mit menerangkan, saat ini sistem distribusi air bersih ke pelanggan belum sepenuhnya dapat mengalir 24 jam ke sambungan langsung (SL).
"Enam istalasi pengolahan yang kita miliki saat ini Karang Anyar, Poligon, Ogan, Sematang Borang, 3 ilir, dan Rambutan. Dari enam pendistribusian optimal masih ada yang berjadwal," jelasnya.
Cik Mit menjelaskan, dari sistem yang ada Intake, water treatment plant (WTP), dan booster, masing-masing berkaitan.? Ketiganya juga berkaitan dengan listrik sehingga, satu saja padam, maka akan berpengaruh pada yang lain.
Ia mencontohkan yang terjadi beberapa pekan lalu,? di mana sejumlah pelanggan mengeluhkan matinya aliran air. Hal ini terjadi lantaran pengurangan daya listrik dari PLN, sehingga pompa tidak dapat mengalirkan secara maksimal.
"Jelas memberi pengaruh. Karena seluruh alat kita berkaitan dengan listrik. Karena itu jika terjadi masalah, maka distribusi juga akan terhambat. Terlebih untuk pelanggan yang berada di ujung pelayanan," ulasnya.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irwan Wahyudi
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement