BNI Berencana Akuisisi Perusahaan Fintech

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) berencana untuk mengakuisisi perusahaan penyedia layanan jasa keuangan berbasis teknologi atau financial technology (fintech).?

Hal ini diungkapkan oleh Direktur Bisnis Menengah BNI Putrama Wahju Setiawan dalam bincang-bincang santai bersama wartawan di Jakarta, Rabu (8/11/2017). "Kami masih menimbang? seberapa besar ke pembiayaan fintech sendiri. Kalau menurut saya, lebih bagus masuk ke strategi pembiayan anorganik. Kalau sudah terbukti dan bagus, kenapa tidak panen langsung, dan kita akuisisi," ujarnya.

Menurutnya, memang harus ada harga yang dibayar ketika mengambil alih perusahaan yang sudah berjalan dan telah sukses. Namun, risiko yang timbul lebih kecil dibandingkan BNI membangun sendiri perusahaan fintech.?

Putra mengungkapkan jika latar belakang BNI akan masuk ke Fintech karena tidak dipungkiri jika gaya hidup masyarakat Indonesia saat ini yang sangat dekat dengan teknologi. Jadi, apabila kehadiran fintech tidak direspons dengan baik, lama-kelamaan bisnis bank juga akan tergerus.?

Ia pun mengumpakan perusahaan Go-Jek yang awalnya merupakan perusahaan berbasis aplikasi. Tapi, kemudian Go-Jek mengakusisi perusahaan dan membentuk Go-Pay.?

"Go-Jek awalnya hanya layanan transportsi. Sejatinya, mereka membuat ekosistem, setelah terkunci mereka buat Go-Pay. Tantangan itu yang harus kami jawab. Kalau tidak, transaksi keuangan keluar dari bank," ungkap dia.

Perseroan pun akan membuat layanan yang lebih fleksibel bila dibanding Go-Pay. Dengan begitu,?masyarakat yang menggunakan layanan tersebut bisa lebih mudah. "Dengan Go-Pay bisa lebih mudah dengan sms banking dan lain-lain, Go-Pay juga bisa transfer. Ini kan ranah yang seharusnya tidak boleh dimasuki non banking," tutupnya.

Adanya tantangan fintech itu,? BNI pun beraksi dengan akan memberi satu kejutan yang tidak lama lagi akan terjadi. "Toh ujungnya mereka (fintech) ?butuh bank sebagai penampung dananya. Nanti, kita tunggu kejutannya," pungkasnya.