Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Teror Kembali Landa New York, Tiga Orang Terluka

Teror Kembali Landa New York, Tiga Orang Terluka Kredit Foto: Reuters/Andrew Kelly
Warta Ekonomi, Jakarta -

Seorang pria Bangladesh berupaya untuk meledakkan sebuah bom pipa buatan sendiri yang diikatkan ke tubuhnya di sebuah pusat commuter di New York City yang penuh sesak pada jam sibuk pagi hari Senin (12/12/2017), beberapa pejabat mengatakan dalam sebuah pernyataan, dengan segera menyebutnya percobaan tersebut sebagai serangan teroris.

?Tersangka, Akayed Ullah, (27), dibawa ke rumah sakit setelah menderita luka bakar dari alat peledak yang menempel di tubuhnya dengan Velcro dan ikatan zip dan tidak sepenuhnya menyala,? ungkap beberapa pejabat, sebagaimana dikutip dari Reuters, Selasa (12/12/2017).

Penyidik mengatakan kepada Reuters bahwa mereka yakin serangan di tengah kota Manhattan dimaksudkan sebagai aksi pemboman bunuh diri.

Ledakan tersebut, yang terjadi sekitar pukul 7 pagi (1200 GMT) di sebuah lorong bawah tanah yang sibuk antara stasiun kereta bawah tanah di bawah Terminal Bus Otoritas Pelabuhan dan stasiun kereta bawah tanah Times Square, mengirim sejumlah penumpang melarikan diri dari pintu keluar dan petugas polisi bergegas ke tempat kejadian, serta pejabat bergegas untuk menavigasi kereta api dan mematikan jalan-jalan.

Tiga orang, termasuk seorang petugas polisi, mengalami luka ringan.

Serangan tersebut terjadi hanya enam Minggu setelah polisi mengatakan seorang pria asal Uzbekistan, Sayfullo Saipov yang membajak sebuah truk dan menghantam kerumunan pejalan kaki di sepanjang jalur sepeda di Manhattan di bagian bawah yang menewaskan delapan orang dan Islamic State mengkalim bertanggung jawab atas aksi tersebut. Pada bulan September 2016, seorang pria melukai 31 orang saat dirinya membawa bom rakitan di lingkungan Chelsea New York.

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak orang yang mengaku terinspirasi oleh Islamic State telah melakukan serangan ke seluruh Eropa, Timur Tengah dan Amerika Serikat.

Seorang petugas penegak hukum yang mengetahui penyelidikan Ullah mengatakan bahwa penyidik telah menemukan bukti bahwa dirinya melihat propaganda Islamic State di internet.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: