Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bali Atasi Sampah dengan Konsep 3R

Bali Atasi Sampah dengan Konsep 3R Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Denpasar -

Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali mengajak masyarakat di daerah itu untuk menerapkan konsep "3R" guna mengatasi masih tinggihnya volume sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA).

"Jika hal ini dilakukan, sampah yang masuk ke TPA hanya residunya atau hanya 13 persen dari volume sampah sebenarnya," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali, Gede Suarjana di Denpasar, Minggu (07/01/2018).

Konsep 3R yang dimaksud yakni reuse (menggunakan kembali), reduce (mengurangi) dan recycle (mendaur ulang sampah). Suarjana mengemukakan, setiap hari volume sampah di Bali mencapai hampir 12.000 meter kubik. Dari jumlah tersebut, 70 persennya berupa sampah organik dan 30 persen berupa sampah anorganik.

"Dari jumlah itu, 11 persennya adalah sampah plastik yang menjadi momok karena jika dibakar menghasilkan dioksin, sedangkan jika ditanam akan lama sekali terdegradasi," ucapnya saat berorasi pada ajang Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) itu.

Pengguna podium lainnya, Ardi dari BMKG Denpasar mengingatkan masyarakat Bali agar memahami fenomena alam yang terjadi. "Filosofinya sedia payung sebelum hujan," ujarnya.

Ardi menyampaikan bulan Desember hingga Februari adalah puncak musim hujan di Bali. Oleh karena itu, ia berharap masyarakat menyikapi dengan arif, seperti melakukan penebangan pohon dan menjaga kebersihan lingkungan. Selain itu, Januari ini akan ada fenomena dua bulan purnama, yakni 1 Januari dan 31 Januari yang diistilahkan blue moon. Pada 31 Januari juga akan menjadi fenomena supermoon.

Ia menampik isu bencana alam berkaitan dengan supermoon. Menurutnya supermoon hanya berdampak pada ketinggian air laut yang memang perlu diwaspadai, tapi tidak besar.

Sementara itu, Jro Penjor, warga masyarakat menyampaikan apresiasi atas keberhasilan Pemprov Bali meraih indeks demokrasi tertinggi. "Hal itu tidak lepas dari keberadaan PB3AS," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel: