Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir sedikit lebih tinggi pada Kamis (18/1/2018) pagi WIB, karena dolar AS yang melemah mencoba untuk "rebound".
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari, naik 2,1 dolar AS atau 0,16 persen, menjadi ditutup di 1.339,20 dolar AS per ounce, mencapai tingkat tertinggi baru sejak September tahun lalu.
Emas telah menguat selama lima hari berturut-turut, karena dolar AS gagal melihat banyak kenaikan kembali dari posisi terendah baru-baru ini.
Indeks dolar AS, sebuah ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, turun 0,17 persen menjadi 90,25 pada pukul 18.57 GMT.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar AS turun maka emas berjangka akan naik.
Namun, dalam perdagangan elektronik berikutnya, rilis Beige Book Federal Reserve AS menawarkan beberapa dukungan terhadap dolar AS. Laporan tersebut mengatakan bahwa laju pertumbuhan ekonomi AS terus menjadi "sedang hingga moderat." Reli dolar AS setelah penyelesaian emas berjangka, menekan logam mulia tersebut, yang memulai sebuah penurunan selama perdagangan elektronik.
Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 2,3 sen atau 0,13 persen, menjadi menetap di 17,166 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan April naik enam dolar AS atau 0,60 persen, ditutup pada 1.010,90 dolar AS per ounce.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: