Kepala Divisi Perum Bulog Sulselbar, Dindin Syamsuddin, mengungkapkan intensitas operasi pasar di wilayahnya mulai dikurangi. Langkah itu dilakukan menyusul turunnya harga beras di pasaran. Alhasil, serapan pada operasi pasar merosot. Toh, harga beras semakin kompetitif.
Dindin menegaskan pengurangan intensitas tidak berarti operasi pasar dihentikan. Toh, Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah mengalokasi agenda operasi pasar mulai 8 Januari hingga 31 Maret mendatang. Operasi pasar baru kembali digalakkan bila terjadi gejolak harga di pasaran.
"Sekarang OP (operasi pasar) sedikit karena harga beras mulai turun. Tapi, tidak berarti berhenti, ya, karena jadwalnya, kan, sampai Maret," kata Dindin, di Makassar (7/2/2018).
Berdasarkan data Bulog, harga beras medium dibanderol sekitar Rp9.000 atau kembali normal, setelah sebelumnya sempat naik sampai Rp10.000 ke atas. Harga yang dipatok di pasaran itu tidak jauh berbeda dengan angka pembelian Bulog. Pihaknya memang membeli beras dengan pola komersil.
"Beras petani kita beli dengan harga komersil. Untuk beras medium Rp8.000 dan beras premium Rp9.000," ujar Dindin.
Disinggung proyeksi stok dan harga beras pada bulan-bulan mendatang, Dindin optimistis kecenderungannya menurun. Namun, tetap pada ambang batas yang tidak akan merugikan petani. Tren menurunnya harga beras seiring dengan pelaksanaan panen raya yang mulai berlangsung akhir Februari.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Ratih Rahayu
Tag Terkait: