Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Neraca Pembayaran Indonesia Surplus USD1,0 Miliar di Triwulan IV 2017

Neraca Pembayaran Indonesia Surplus USD1,0 Miliar di Triwulan IV 2017 Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) menyatakan surplus Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) berlanjut pada triwulan IV 2017 dengan defisit transaksi berjalan yang tetap terkendali.

"Surplus NPI tercatat USD1,0 miliar, ditopang oleh transaksi modal dan finansial yang mencatat surplus cukup besar, terutama bersumber dari investasi langsung dan investasi portofolio," ujar Deputi Direktur Departemen Komunikasi BI Junanto Herdiawan di Jakarta, Jumat (9/2/2018).

Dijelaskannya, surplus transaksi modal dan finansial pada triwulan IV 2017 tercatat sebesar USD6,5 miliar terutama bersumber dari surplus investasi langsung dan investasi portofolio. Namun, surplus transaksi modal dan finansial tersebut lebih rendah dibandingkan surplus pada triwulan sebelumnya.

"Lebih rendahnya surplus pada triwulan IV 2017 disebabkan oleh menurunnya surplus investasi langsung, seiring dengan outflowinvestasi langsung di sektor migas, dan menurunnya surplus investasi portofolio sebagai dampak keluarnya dana asing dari instrumen surat berharga berdenominasi rupiah sehubungan dengan adanya ketidakpastian dari sektor eksternal pada awal triwulan IV 2017," katanya.

Untuk keseluruhan tahun, NPI 2017 mencatat surplus yang relatif besar dengan defisit transaksi berjalan yang terus membaik dan terkendali di bawah 2,0% dari PDB.

Surplus NPI 2017 tercatat sebesar USD11,6 miliar ditopang oleh surplus transaksi modal dan finansial yang meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, terutama dalam bentuk investasi langsung dan investasi portofolio, sejalan dengan membaiknya persepsi investor terhadap prospek perekonomian domestik.

Sementara itu, defisit transaksi berjalan tahun 2017 tercatat sebesar USD17,3 miliar atau 1,7% dari PDB, lebih rendah dibandingkan defisit tahun sebelumnya yang sebesar 1,8% dari PDB.

Perkembangan NPI pada 2017 secara keseluruhan menunjukkan terpeliharanya keseimbangan eksternal perekonomian sehingga turut menopang berlanjutnya stabilitas makroekonomi.

Bank Indonesia akan terus mewaspadai perkembangan global, khususnya yang dapat memberikan risiko bagi kinerja neraca pembayaran secara keseluruhan antara lain terkait normalisasi kebijakan moneter di beberapa negara maju, tekanan geopolitik di beberapa kawasan, dan kenaikan harga minyak dunia.

"Bank Indonesia meyakini kinerja NPI akan semakin baik didukung bauran kebijakan moneter dan makroprudensial, serta penguatan koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, khususnya dalam mendorong kelanjutan reformasi struktural," tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: