Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Sumatera Utara dilibatkan untuk menyelidiki kasus helikopter dinas milik Polri, yang diduga digunakan untuk mengangkut sepasang pengantin dr Fihzan dengan dr Sartika, di Lapangan Haji Adam Malik, Pematang Siantar.
"Tim yang bertugas itu, Irwasda, Karo Ops dengan anggotanya masing-masing," ungkap Irjen Pol Paulus Waterpau selaku Kapolda Sumut, kepada wartawan, di Mapolda, Jumat (3/3/2018).
Tim dari Polda Sumut, menurut dia, telah bekerja sejak kasus helikopter tersebut, menjadi viral, di media sosial (Medsos) Senin, (26/2/2018).
"Kami baru selesai melaksanakan rapat, akan mengecek dan klarifikasi langsung, serta menurunkan tim. Dan hasilnya tadi sudah kami rapatkan," ujar Irjen Pol Paulus.
Ia mengatakan, sesungguhnya fakta menunjukkan helikopter itu, dipakai dalam resepsi pernikahan tersebut, memang memiliki indikasi yang kuat. Namun, sampai saat ini memang belum melakukan langkah lebih lanjut, dan pemeriksaan para pihak yang terkait kasus helikopter.
"Jadi adanya laporan Minggu (25/2/2018) sekira pukul 10 WIB, helikopter digunakan di Siantar dalam rangka membantu proses acara pernikahan tersebut," katanya.
Paulus menyebutkan, mengenai helikopter itu, adalah un prosedur.Artinya tidak sesuai dengan prosedur.
"Mengenai pertanggung jawabannya nanti akan kita minta kepada personal yang menggunakan helikopter sarana kepolisian," ungkap jenderal bintang dua itu.
Ia menjelaskan, helikopter tersebut, statusnya BKO, dan kan melaporkan serta menyerahkan kasus itu kepada ankumnya/atasan di Mabes Polri.
Namun, jika ada perintah dan petunjuk mengenai kasus tersebut, akan dilakukan penyelidikan dan pendalaman. Selain itu, tidak ada peraturan yang memperbolehkan sarana dinas Polri untuk kepentingan pribadi atau kelompok.
"Apabila nanti terbukti dalam proses selanjutnya, kami akan serahkan kepada ankumnya (atasan). Tim masih terus melakukan klarifikasi," tuturnya.
Paulus mengatakan, kalau Polda Sumut diminta untuk mendalami kasus tersebut, akan memanggil pihak yang melakukan pesta.
"Jadi, tidak ada hubungan keluarga yang berpesta dengan keluarga polisi.Dan ini mungkin hubungan personal yang dibangun oleh para pihak," pungkas Kapolda Sumut.
Video yang menampilkan pasangan pengantin dr Fihzan dengan dr Sartika turun dari helikopter mirip dengan milik Polri di Lapangan Adam Malik Kota Pematang Siantar, membuat heboh. Helikopter dinas milik negara itu, dipergunakan orang yang bukan personel Polri. Video tersebut direkam oleh warga dan diunggah di media sosial (facebook) pada Minggu (25/2). Dalam video itu tampak satu helikopter mirip milik Polri mendarat di Lapangan Adam Malik Pematang Siantar, Sumatera Utara. (HYS/Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait: