Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Akbar Tandjung: Airlangga Berpeluang Dampingi Jokowi

Akbar Tandjung: Airlangga Berpeluang Dampingi Jokowi Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mencoba kendaraan listrik Mitsubishi Outlander PHEV usai serah terima di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (26/2). Mitsubishi Motors memberikan delapan mobil listrik Mitsubishi Outlander PHEV dan dua i-MiEV serta empat unit quick charger kepada pemerintah Indonesia sebagai bagian dari studi bersama pengembangan infrastruktur kendaraan listrik di Indonesia. | Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tandjung mengatakan Airlangga Hartarto selaku Ketua Umum Golkar berpeluang mendampingi Presiden Joko Widodo dalam Pilpres 2019 untuk merepresentasikan Golkar.

"Kalau melihat posisi pak Airlangga itu Ketua Umum Golkar, peluang untuk mendampingi pak Jokowi sebagai repesentasi Golkar," ujar Akbar Tandjung di arena Rakernas Golkar di Jakarta, Jumat (23/3/2018).

Akbar Tandjung mengaku belum mengetahui apakah aspirasi kader di akar rumput juga menginginkan Airlangga maju sebagai cawapres Jokowi.

Namun sepengetahuannya nama Jusuf Kalla juga disebut-sebut diharapkan menjadi cawapres Jokowi lagi.

Dia mengatakan Wapres RI Jusuf Kalla sebetulnya sudah menyatakan kesiapannya mendampingi Presiden Jokowi dalam Pilpres 2019 apabila diminta.

"Beliau sudah sempat menyatakan kesiapannya. Paling tidak, kalau seandainya beliau diminta kembali, beliau menyatakan kesiapannya, tapi juga dengan catatan," kata Akbar.

Akbar Tandjung mengatakan cacatan yang diutarakan Jusuf Kalla yakni terkait aturan perundang-undangan yang menyebutkan seseorang presiden atau wakil presiden hanya dapat dipilih maksimal dua periode.

"Catatan itu ketika dilakukan penelitian lebih jauh, lebih dalam, ternyata memang tidak memungkinkan, beliau sudah dua kali jadi wapres," kata Akbar.

Meskipun demikian Akbar mengatakan bahwa posisi di pemerintahan dan legislatif menjadi sangat penting bagi Golkar.

Sebab, kata dia, partai politik tentu memiliki suatu perjuangan, keinginan untuk mendapatkan posisi-posisi politik.

"Posisi tertinggi di eksekutif adalah presiden, wapres. Di legislatif Ketua MPR, Ketua DPR, dan berbagai posisi lain tidak bisa lepas dari agenda-agenda partai politik," kata Akbar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: