Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Jhonny G Plate menegaskan bahwa partai tetap berkomitmen dalam koalisi pemerintahan setelah Joko Widodo mengumumkan sosok bakal calon wakil presiden yang akan mendampingi di Pemilu Presiden (Pilpres) 2019.
"Nasdem dari awal dan sejak 2014 politik kami tanpa mahar yang berlaku di pilkada dan pilpres. Lalu politik tanpa syarat karena kami pahami betul untuk pemimpin nasional yaitu kepala pemerintahan dan kepala negara butuh dwi tunggal yang solid dan kuat," kata Jhonny di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (26/4/2018).
Dia mengatakan Nasdem menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi untuk menentukan cawapres yang menjadi pendampingnya di Pilpres 2019.
Namun dia meyakini dalam silaturahmi dan komunikasi politik nasional, tidak mungkin Jokowi mengambil keputusan sendiri terkait cawapres sehingga pasti berkomunikasi dengan pimpinan parpol dan umumkan secara bersama-sama saat momentum politik yang tepat.
"Saat ini tidak perlu khawatir, cawapres sudah dikantong Jokowi sehingga tinggal diumumkan secara bersama-sama," ujarnya.
Jhonny tidak terlalu mengkhawatirkan terkait soliditas partai koalisi, namun justru mengharapkan agar partai oposisi tidak gamang dan rapuh untuk membentuk poros baru sebagai penantang Jokowi di Pilpres 2019.
Menurut dia, kalau poros itu terbentuk maka dapat disandingkan gagasan dan program agar masyarakat dapat melihat bahwa ada dua pasangan capres-cawapres.
"Saat ini hanya ada satu calon yaitu Jokowi. Hal yang baik dan kurang dikritisi saja, kami butuh sandingan politik dan kami tunggu sandingan program," katanya.
Sebelumnya, Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan berharap tidak ada partai pendukung pemerintah yang menarik diri setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan kandidat calon Wakil Presiden pendampingnya nanti.
"Saya harap partai pendukung tidak menarik diri setelah pak Jokowi tentukan cawapres," ujar Wakil Sekjen DPP PDIP Ahmad Basarah seusai menghadiri Harlah ke-84 GP Ansor di Jakarta, Selasa (24/4) malam.
Wakil Ketua MPR RI itu mengatakan banyak spektrum kerja sama yang dapat dilakukan terhadap partai-partai yang kadernya nanti tidak menjadi cawapres Jokowi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil