Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pelindo II Optimalkan Digitalisasi Pelabuhan

Pelindo II Optimalkan Digitalisasi Pelabuhan Refleksi pekerja pelabuhan melintas di dekat tumpukan peti kemas di Terminal Peti Kemas Pelabuhan Teluk Bayur, Padang, Sumatera Barat, Kamis (14/9). PT Pelindo II Teluk Bayur mencatat, proses bongkar peti kemas dari kapal hingga keluar pelabuhan (dwelling time) di pelabuhan itu tahun ini selama tiga hari, dengan rata-rata trafik 155 teus per hari, naik 3 persen dari tahun sebelumnya 150 teus per hari. | Kredit Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pelindo II (Persero) atau IPC terus mongoptimalkan penggunaan teknologi informasi dan melakukan modernisasi infrastruktur dan suprastruktur pelabuhan sebagai upaya menekan biaya logistik di Tanah Air. Selain untuk meningkatkan kinerja pelayanan dan operasional perusahaan, upaya ini juga bentuk komitmen IPC mendukung pengembangan ekspor nasional.

Hal ini disampaikan Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha Pelindo II Saptono R. Irianto di acara Forum Ekspor 500 yang diadakan di Kompleks PT Pelindo II Pelabuhan Taniung Priok, Jakarta, Selasa (8/4/2018).

Forum Ekspor 500 merupakan wadah sitaturahmi antar-pelaku utama dan pihak-pihak yang berkaitan dengan pengembangan ekspor nasional yang difasilitasi oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.

"Terkait optimatisasi penggunaan teknologi informasi, kami telah menerapkan berbagai aplikasi seperti Vessel Traffic System (VTS), Marine Operating System (MOS), Peti Kemas dan Nonpeti Kemas Terminal Operation System. Seluruh pelabuhan yang dikelola IPC menerapkan aplikasi Auto Tally, Auto Gate, serta e-Service," ujar Saptono.

Lanjut Saptono, ada 4 langkah strategis lainnya yang diimplementasikan IPC untuk mewujudkan pelabuhan yang efisien. Keempat hal tersebut antara lain peningkatan pelayanan, pembangunan proyek strategis, penerapan sistem informasi layanan tunggal secara elektronik berbasis internet (inaportnet), dan sistem pelayanan berbasis elektronik seperti e-registration, e-booking, e-tracking & tracing, e-payment, e-billing, dan e-care.

Menurutnya, digitalisasi pelabuhan telah meningkatkan kinerja operasional dan pelayanan. Contohnya, pada 2017, keseluruhan arus barang mencapai 57 juta ton lebih atau melampaui target sebesar 5,56%. Arus peti kemas mengalami kenaikan 0,8% dari target yang sebesar 5.144.240 boks.

"Dari sisi dwelling time, kami berhasil menurunkannya menjadi di bawah 3 hari. Upaya untuk menekan dwelling time ini dilakukan dengan penerapan Integrated Container Freight Station (CFS) di Pelabuhan Tanjung Priok," jelas Saptono.

Saat ini, IPC juga telah mampu memfasilitasi persinggahan kapal kontainer berkapasitas besar. Sejak 2017, Pelabuhan Tamung Priok Jakarta melayani kapal container berkapasitas 10 ribu TEUs yang melayani rute direct call. Kapal container ini berlayar rutin setiap minggu dari Pelabuhan Tanjung Priok ke Los Angetes dan Oakland, Amerika Serikat.

"Penggunaan kapal container berkapasitas besar berdampak terhadap penurunan biaya pengiriman container yang akan ditanggung eksportir maupun importir sehingga ikut menekan biaya logistik nasional," pungkasnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: