Bisnis properti di Sumatera Utara masih melambat khususnya kelas menengah ke atas akibat dampak perekonomian yang masih belum pulih.
"Permintaan properti masih lemah sehingga bisnis di sektor itu tetap lesu," ujar pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumut Tomi Wistan di Medan, Minggu.
Menurut dia, perlambatan bisnis properti sudah memasuki tahun kelima.
Tahun 2017, pengusaha sempat memprediksi bisnis properti membaik dipicu adanya kebijakan pemerintah dalam tax amnesty atau pengampunan pajak.
Tetapi nyatanya tahun 2017 bisnis properti belum juga membaik hingga berlangsung pada 2018.
"Melambatnya sektor properti menjadi salah satu penyumbang perlambatan ekonomi di Indonesia," ujarnya.
Hal itu, kata Tomi, terjadi akibat banyaknya sektor industri yang terkait di sektor itu.
Perlambatan permintaan itu juga akhirnya menyebabkan kekurangan angka kebutuhan hunian yang belum terpenuhi (backlog) terus meningkat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat