Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin pagi (14/5/2018) bergerak melemah sebesar 25 poin menjadi Rp13.968 dibanding posisi sebelumnya Rp13.943 per dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas, Ahmad Mikail, mengatakan sentimen mengenai serangan teror bom di Surabaya sepertinya berdampak terbatas bagi pergerakan nilai tukar rupiah. Faktor lainnya yakni ekspektasi inflasi di Amerika Serikat yang rendah, menyusul data impor bulan April yang di bawah ekspektasi, sehingga menahan laju dolar AS lebih tinggi.
"Obligasi Amerika Serikat yang turun sebesar menjadi 2,97% juga dapat menjadi faktor yang menahan pergerakan dolar AS," katanya di Jakarta, Senin (14/5/2018).
Ia mengatakan pergerakan nilai tukar rupiah relatif masih stabil terhadap dolar AS. Salah satu faktor yang menjaga nilai tukar rupiah yakni kemungkinan dinaikkannya tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI 7-Day Repo Rate) dalam waktu dekat.
Analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, menambahkan bahwa adanya hubungan positif antara suku bunga dengan nilai mata uang membuat pergerakan rupiah relatif stabil.
"Laju rupiah diharapkan dapat kembali bergerak positif dengan memanfaatkan rencana BI tersebut," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ratih Rahayu
Tag Terkait: