Perusahaan layanan pinjam-meminjam uang berbasis teknologi informasi (peer-to-peer lending/P2P) Crowdo Indonesia telah menyalurkan dana investasi asing sebesar Rp100 miliar hingga kuartal I 2018. Penyaluran dana melalui platform Crowdo diperuntukkan kepada para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) dengan total lebih dari 3.500 proyek.
General Manager Crowdo Indonesia, Cally Alexandra, menilai penyaluran dana investasi asing oleh Crowdo turut membantu UKM di Indonesia untuk tumbuh dan mendorong pergerakan ekonomi.
"Dana investasi asing memiliki peran cukup penting dalam perkembangan Crowdo Indonesia, tanpa mengesampingkan peranan para pemberi pinjaman Indonesia," tutur Cally melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (1/6/2018).
Melalui sistem pinjaman dalam jaringan (online) di Crowdo, para investor asing kini dapat lebih mudah melakukan investasi di unit-unit usaha kecil di Indonesia.
"Dengan keberhasilan Crowdo meraih sertifikasi ISO 27001:2013, diharapkan para pemberi pinjaman kini semakin yakin dalam memberikan pinjaman, baik para pemberi pinjaman di Indonesia, maupun dari luar," ujar Cally.
Crowdo Indonesia telah mendapatkan Sertifikat ISO 27001:2013 mengenai Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI) untuk pengelolaan data finansial.
Sertifikasi tersebut dalam rangka memenuhi Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 4 Tahun 2016 tentang SMKI serta kepatuhan terhadap Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Di Indonesia, Crowdo telah beroperasi secara resmi sejak 2016 dan telah membantu pembiayaan lebih dari 3.500 proyek sepanjang 2017 dengan anggota lebih dari 38.000 orang secara global. Crowdo tercatat juga telah mampu menorehkan pertumbuhan bisnis sebesar lebih dari 400% sepanjang 2017. Budi Suyanto
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ratih Rahayu
Tag Terkait: