Dewan Pimpinan Pusat Kompartemen Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) menargetkan pertumbuhan bank pembiayaan rakyat syariah mencapai 15% pada 2018.
"Target itu lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada 2017 yang mencapai 17%," kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Kompartemen Bank Pembiayaan Rakyat (BPR) Syariah Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo), Cahyo Kartiko, di Yogyakarta, Sabtu (2/6/2018).
Usai tasyakuran Hari BPR Syariah Indonesia dan buka puasa bersama, Cahyo mengatakan target pertumbuhan pada 2018 itu lebih rendah dibandingkan dengan pencapaian 2017 karena didasari kondisi ekonomi nasional dan tahun politik dengan adanya pilkada.
"Kami berharap kondisi ekonomi nasional semakin membaik dan agenda politik berjalan tanpa gejolak sehingga proyeksi pertumbuhan BPR syariah sebesar 15% pada 2018 dapat tercapai," kata Cahyo.
Ia mengemukakan, saat ini jumlah BPR syariah secara nasional sebanyak 167 dengan aset Rp10,5 trilun. Asbisindo menargetkan pada akhir 2020 jumlah BPR syariah bertambah 50 sehingga total menjadi 217 BPR syariah.
"Kami optimistis target penambahan 50 BPR syariah baru secara nasional pada akhir 2020 itu tercapai," kata Cahyo.
Sementara itu, Ketua DPW Asbisindo DIY, Edi Sunarto, mengatakan tasyakuran itu diikuti seluruh karyawan BPR syariah di DIY, utusan atau perwakilan dari setiap DPW Asbisindo seluruh Indonesia, dan pengurus DPP Kompartemen BPR Syariah Asbisindo.
"Tasyakuran juga diisi pemberian penghargaan kepada Waris Sucipta (alm) dan Tri Hari Wijayanto (alm) atas jasanya mengembangkan BPR syariah dan orgainsasi Asbisindo. Penghargaan itu sebagai apresiasi atas perjuangan mereka mengembangkan ekonomi syariah," kata Edi. (FNH/Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fauziah Nurul Hidayah