Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi Kaget Pembangunan Kampus UIII Telan Dana Rp3,5 T

Jokowi Kaget Pembangunan Kampus UIII Telan Dana Rp3,5 T Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
Warta Ekonomi, Depok -

Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 57 Tahun 2016 tentang pendirian Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) di Cisalak, Sukmajaya, Depok. Pembangunan perguruan tinggi berskala internasional ini menghabiskan anggaran sekitar Rp3,5 triliun.

Presiden Jokowi mengakui dirinya merasa kaget terkait aggaran proyek strategis nasional ini.

"Setelah dihitung-hitung habisnya, kok gede banget. Ini dilaporkan ke saya kurang lebih Rp3,5 triliun," katanya saat meresmikan UIII, di Depok, Selasa (5/6/2018).

Lanjutnya, Ia mengatakan proyek ini merupakan proyek nasional, "Tahun ini akan dimulai, sudah dianggarkan Rp700 miliar. Diperkirakan akan selesai, insya Allah selesai total kurang lebih 4 tahun," kata Jokowi.

Namun, lanjut Presiden, pada 2019 Kampus UIII ini sudah bisa digunakan untuk beberapa jurusan yang sudah berjalan.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menambahkan bahwa UIII yang dibuka melalui Peraturan Presiden No 57 tahun 2016 ini akan membuka tingkat pendidikan magister dan Doktor.

"(Kampus) ini dibangun di atas tiga nilai dasar yang akan mewarnai keseluruhan aktivitasnya, yakni nilai-nilai keislaman, wawasan dan proyeksi global, serta nilai-nilai keindonesiaan," kata Lukman Hakim.

Menag juga mengungkapkan perbedaannya dengan kampus-kampus Islam yang sudah ada, yakni tugas dan fungsi UIII tidak hanya sebagai penyelenggara proses belajar-mengajar, riset dan pengabdian masyarakat semata, tetapi untuk membangun peradaban Islam Indonesia dan mengontribusikan bagi peradaban global melalui jalur pendidikan.

"Untuk mewujudkan visi dan misi itu, kampus ini tidak hanya akan memiliki fakultas-fakultas dan perpustakaan, melainkan juga pusat peradaban Islam, pusat kajian strategis Islam, pusat studi kawasan Islam, serta museum seni dan budaya Islam yang akan menjadi pusat reservasi ragam artefak dan manuskrip Islam Nusantara," ujarnya.

Lukman Hakim juga menyebut bahwa selama ini dunia internasional membincang peradaban Islam, maka yang selalu mengemuka adalah peradaban Islam Arab dan Islam Persia atau peradaban Islam Turki, tanpa menyebut peradaban Islam Indonesia.

"Padahal sejarah peradaban Islam kita telah melewati rentang waktu yang amat panjang, serta telah mewariskan satu karakter Islam wasathiyah yang terbukti andal sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia," katanya.

Menurut Lukman Hakim, peradaban Islam Indonesia menjadi salah satu pusat perhatian dunia yang secara umum dunia mengapresiasi Muslim Indonesia yang memiliki kemampuan mengelola keragaman budayanya, menjaga toleransi dan keharmonisan antarwarganya.

"Serta terbuka terhadap nilai-nilai dan universal demokrasi dan hak asasi manusia. Hal ini telah berhasil memikat dunia Muslim untuk belajar dan mengambil inspirasi dari Indonesia," ucapnya.

Menag mengungkapkan bahwa UIII akan memiliki tujuh fakultas, yakni kajian Islam, Ilmu Sosial, Humaniora, Ekonomi Islam, Sains dan Teknologi, Pendidikan, Arsitektur, Seni.

"Untuk tahun pertama tiga program studi yang akan dibuka adalah Islamic studies, political science dan education," ujarnya.

Lukman Hakim juga mengungkapkan bahwa kampus itu akan dibangun di lahan seluas 142,5 hektare, dimana maksimal 30% akan diisi dengan bangunan, sedangkan 70% lainnya sebagai lahan hijau.

"Lahan hijau yang fungsinya sebagai perlindungan flora dan fauna, ramah lingkungan demi mempertahankan ruang hijau kawasan kampus dan Kota Depok. Serta sekaligus tempat rekreasi bagi warga kampus dan warga sekitarnya," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: