Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dolar AS Melemah Meski The Fed Naikkan Suku Bunga Acan

Dolar AS Melemah Meski The Fed Naikkan Suku Bunga Acan Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, New York -

Kurs dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan, Kamis (14/6/2018) pagi WIB, meskipun Federal Reserve menaikkan suku bunga jangka pendek atau suku bunga acuan sebesar 25 basis poin.

"Mengingat realisasi dan ekspektasi kondisi-kondisi pasar kerja dan inflasi, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memutuskan untuk menaikkan kisaran target untuk suku bunga federal fund rate (FFR) menjadi 1,75 persen hingga 2,00 persen," kata bank sentral dalam sebuah pernyataannya pada Rabu (13/6) setelah mengakhiri pertemuan kebijakan dua hari.

The Fed mengatakan pasar tenaga kerja AS telah "terus menguat" dan kegiatan ekonomi telah "naik pada tingkat yang mantap," dengan belanja rumah tangga meningkat dan investasi bisnis tetap tumbuh kuat.

The Fed juga mengatakan baik inflasi secara keseluruhan maupun apa yang disebut inflasi inti untuk barang-barang selain makanan dan energi "telah bergerak mendekati 2,00 persen," menunjukkan bahwa para pejabat Fed semakin yakin tentang inflasi akan mencapai targetnya 2,00 persen.

Para analis mengatakan pedagang-pedagang mengubah fokus mereka ke kebijakan terbaru Bank Sentral Eropa (ECB) pada Kamis waktu setempat, di mana bank sentral dapat mengumumkan penghentian program pelonggaran kuantitatifnya.

Di sisi ekonomi, Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan pada Rabu (13/6), Indeks Harga Produsen untuk permintaan akhir naik 0,5 persen pada Mei pada basis disesuaikan secara musiman, sebagian besar didorong oleh kenaikan harga bensin. Dalam 12 bulan hingga Mei, indeks meningkat 3,1 persen, kenaikan 12 bulan terbesar sejak Januari 2012.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,16 persen menjadi 93,670 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1773 dolar AS dari 1,1748 dolar AS di sesi sebelumnya, dan pound Inggris meningkat menjadi 1,3380 dolar AS dari 1,3375 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7550 dolar AS dari 0,7572 dolar AS.

Dolar AS dibeli 110,52 yen Jepang, lebih tinggi dari 110,35 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9859 franc Swiss dari 0,9862 franc Swiss, dan jatuh menjadi 1,3000 dolar Kanada dari 1,3018 dolar Kanada.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: