Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Misi Dagang ke Afrika, Mendag Promosikan Ekonomi Indonesia

Misi Dagang ke Afrika, Mendag Promosikan Ekonomi Indonesia Kredit Foto: Kemendag
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Perdagangan RI, Enggartiasto Lukita, mengatakan hubungan perdagangan Indonesia dengan negara-negara di kawasan Afrika berpotensi untuk terus ditingkatkan. Hal tersebut disampaikan dalam Forum Ekonomi Fes Meknes di Fes Marriott Hotel Jnan Palace, Fes, Maroko, Rabu (27/6/2018).

Enggar masih memboyong pelaku usaha Indonesia dalam misi dagang ke Afrika yang berlangsung pada 24-30 Juni 2018. Misi dagang berlanjut ke Maroko pada 24-30 Juni 2018. Enggar bersama para pelaku usaha bertolak dari Tunisia ke Maroko, Minggu (24/6/2018) lalu.

“Berkaca pada hasil Konferensi Tingkat Tinggi Indonesia-Afrika di Bali pada April 2018, kita yakin Indonesia dan Afrika dapat saling mendukung dengan saling menawarkan komoditas unggulan. Kita dapat amini hal ini, terutama jika membayangkan masa depan ekonomi Indonesia dan Afrika dengan kelas menengah yang terus tumbuh, konektivitas yang makin baik, sumber daya manusia yang lebih baik lagi, dan kegiatan ekonomi yang saling melengkapi,” kata Enggar dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (29/6/2018).

Di hadapan lebih dari 500 peserta forum bisnis, Enggar mengungkapkan bahwa perekonomian Indonesia menjanjikan. Indonesia berhasil menjaga pertumbuhan ekonomi rata-rata 5,2% dalam dua dekade terakhir dan menjaga kestabilan ekonominya.

Saat ini, Indonesia adalah negara ekonomi terbesar ke-16 dunia berdasarkan produk domestik bruto, dan peringkat ke-8 berdasarkan purchasing power parity. Indonesia juga semakin ramah investasi, dibuktikan dengan peringkat kemudahan melakukan bisnis yang naik dari peringkat 91 di tahun 2017 menjadi peringkat 72 di tahun 2018.

"Di bidang perdagangan, Indonesia telah memiliki ekosistem yang memperlancar arus barang dan jasa, sehingga lebih menguntungkan, baik bagi pelaku usaha maupun konsumen. Sambil melakukan pembenahan dari dalam, Indonesia semakin proaktif merundingkan perjanjian perdagangan preferensial dengan negara mitra dan kelompok negara mitra,” tambah Enggar.

Enggar juga mengajak Maroko untuk segera meningkatkan hubungan dagang dengan Indonesia. Caranya, adalah dengan segera memulai perundingan untuk Indonesia-Maroko Preferential Trade Agreement (PTA). Jika kedua negara sepakat untuk segera menyelesaikan perundingan PTA, Maroko dapat menjadi gerbang masuk produk Indonesia ke pasar Afrika dengan pasar sebesar 500 juta penduduk. Maroko pun dapat melihat Indonesia sebagai gerbang masuk pasar ASEAN sebesar 600 juta penduduk serta pasar anggota Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) sebesar 3,4 miliar penduduk.

Terkait minyak kelapa sawit, Enggar menyampaikan pentingnya komoditas ini bagi Indonesia dan Afrika. Sektor ini berkontribusi menyediakan lapangan pekerjaan bagi 16,5 juta warga Indonesia. Sementara di Afrika, 12,5 miliar orang menggantungkan hidup pada sektor ini.

"Kami harap Indonesia dan negara produsen minyak kelapa sawit di Afrika dapat bekerja sama melawan kampanye negatif terhadap minyak kelapa sawit yang dilakukan negara-negara maju. Perdagangan haruslah dijalankan secara adil, terutama di sektor yang berkontribusi sangat signifikan terhadap perkembangan pedesaan dan pengentasan kemiskinan,” tegas Enggar.

Tidak lupa, para pengusaha Maroko diundang untuk datang ke pameran ekspor terbesar di Indonesia yaitu Trade Expo Indonesia 2018 yang akan digelar untuk ke-33 kalinya pada 24-28 Oktober 2018 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai, Tangerang, Banten.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ratih Rahayu
Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel: