Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah menyambut baik keluarnya kebijakan mengenai relaksasi "loan to value" (LTV) uang muka pembelian rumah karena dipastikan akan memberikan angin segar bagi pertumbuhan bisnis properti.
"Semoga dengan keluarnya kebijakan ini akan lebih baik, meski memang kalau di Jawa Tengah tidak terlalu ada korelasinya," kata Ketua REI Jawa Tengah MR Prijanto di Solo, Senin.
Ia mengatakan pembelian rumah di Jawa Tengah sebagian besar dilakukan oleh konsumen yang memang ingin menggunakan rumah tersebut sebagai tempat tinggal.
Menurut dia, hal itu berbeda dengan di kota besar lain seperti Jakarta yang kebanyakan konsumennya adalah investor.
"Kalau di Jakarta, kebijakan seperti ini akan sangat berpengaruh. Ketika uang muka pembelian rumah rendah atau malah tidak ada uang muka maka akan makin banyak investor yang berani mengambil beberapa rumah sekaligus," katanya
Prijanto mengatakan hal itu berbeda dengan di Jawa Tengah dimana orang akan membeli rumah baik itu dengan maupun tanpa uang muka.
"Misalnya dengan keterbatasan keuangan, dia akan ambil rumah dengan uang muka rendah," katanya.
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) menyatakan relaksasi LTV tersebut akan berdampak positif bagi pertumbuhan sektor properti di tanah air salah satunya wilayah Soloraya.
"Kebijakan ini tentu akan memberikan stimulasi positif bagi pertumbuhan perumahan di Soloraya," kata Kepala BI Kantor Perwakilan Surakarta Bandoe Widiarto.
Ia mengatakan salah satu dampak yang dapat dirasakan yaitu sektor properti akan memberikan kontribusi besar dalam menggerakkan perekonomian di Soloraya.
"Harapannya penyaluran kredit untuk sektor properti dapat terus meningkat," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: