Potensi pasar dan karakteristik lokasi hunian terkait antarmoda transportasi publik akan memudahkan masyarakat melakukan mobilitas, baik dengan kendaraan pribadi ataupun transportasi publik. Ketika memilih sebuah hunian, alternatif jalur commuter line, mass rapid transit (MRT), light rapid transit (LRT) dan bus rapid transit (BRT) harus menjadi perhatian.
Country Director Institute for Transportation & Development Policy, Yoga Adiwinarto, menuturkan, akses jalan tol sudah tidak mampu menampung pengguna mobil sehingga masyarakat harus berjam-jam di perjalanan. Salah satu solusi yang bisa dilakukan adalah membangun kawasan yang dekat dengan transportasi publik.
"Kondisi ini akan memudahkan masyarakat atau penghuni kawasan tersebut dan meningkatkan perkembangan daerah tersebut," ujar Yoga dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (19/7/2018).
Saat ini, masyarakat ketika merencanakan pembelian hunian sebaiknya mempertimbangkan akses transportasi yang tersedia di lokasi tersebut.
Salah satu kawasan yang melirik potensi kawasan hunian terintegrasi dengan transportasi publik adalah Prajawangsa City yang sedang dikembangkan oleh Synthesis Development di Cijantung Jakarta Timur.
Prajawangsa City juga meluncurkan program "Asyiknya Dibayarin ke Jepang" yang berlangsung pada periode Juli-Agustus 2018.
"Program ini kami berikan untuk para customer agar tetap berinvestasi dan bisa tetap bisa jalan-jalan keluar negeri. Kami memilih Jepang karena kami ingin mengajak customer mengenal budaya Jepang yang menjunjung tinggi kerja keras dan kedisiplinan. Selain itu orang Jepang diakui memiliki kualitas dan tingkat harapan hidup yang paling tinggi,” jelas Sales & Marketing Manager Prajawangsa City, Asnedi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ratih Rahayu
Editor: Ratih Rahayu
Tag Terkait: