Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Pertemuan antara Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menghasilkan beberapa kesepakatan yang bersifat normatif tapi tidak menghasilkan kesepakatan untuk membentuk koalisi parpol penantang koalisi Jokowi.
Selaku tuan rumah, SBY mengundang Prabowo di kediamannya di Mega Kuningan, Jakarta. Setelah melakukan pertemuan tertutup media selama hampir dua jam. SBY dan Prabowo belum menemukan kata sepakat dalam koalisi. Demokrat dan Gerindra belum sah menjadi mitra parpol yang akan mengusung calon diluar koalisi Parpol pendukung Jokowi.
Dan berikut konferensi pers hasil pertemuan antara SBY-Prabowo;
"Pertama, kami sepakat Pemilu harus berlangsung Jurdil. Kami berkomitmen mencegah politik identitas , politik SARA secara ekstrim mendominasi Pemilu," kata SBY yang didampingi Prabowo dalam konferensi persnya di Jakarta, Selasa (24/7/2018).
Selain itu, dalam pertemuan itu juga disampaikan persoalan bangsa yakni diantaranya isu ekonomi: soal lapangan kerja dan kesejahteraan rakyat. Kemudian, isu pemberantasan korupsi di era Jokowi.
"Penegakan hukum tidak boleh tebag lilih, bebas dari intervensi dan jangan dijadikan alat politik," pungkasnya.
Secara normatif, baik SBY-Prabowo hanya memberikan gambaran umum terkait kondisi ekonomi-politik. Kendati demikian, dalam pertemuan itu, dua pembesar parpol itu juga membahas soal rencana koalisi jelang pendaftaran Capres-cawapres pada Agustus mendatang.
"Kami membahas secara mendalam kemungkinan koalisi Gerindra, Demokrat. Jalan koalisi sangat terbuka lebar," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: