Anggota Komisi VII DPR RI Kurtubi menegaskan PT Pertamina mustahil bisa bangkrut dan mengalami kekurangan dana.
"Pertamina sebagai perusahaan negara yang penting mustahil bangkrut dan kekurangan uang," katanya saat dihubungi di Jakarta, Kamis (26/7/2018).
Kurtubi menilai Pertamina saat ini memang mengalami kesulitan keuangan. Pasalnya, selain terbebani dengan sejumlah penugasan seperti penjualan bahan bakar minyak bersubsidi dan program BBM Satu Harga, BUMN itu harus menerima konsekuensi kenaikan harga minyak dunia yang berimbas pada peningkatan biaya produksi BBM.
"Harga minyak dunia terus naik, sementara volume impor minyak terus meningkat karena kebutuhannya tinggi sedangkan produksi dalam negeri turun. Jadilah Pertamina harus menanggung ini," kata mantan pengamat energi yang banting stir jadi politikus Nasdem tersebut.
Kurtubi menilai kondisi tersebut hanya masalah jangka pendek. Ia meyakini kondisi keuangan Pertamina akan berangsur membaik karena adanya penambahan alokasi anggaran untuk subsidi bahan bakar minyak jenis solar dari sebesar Rp500 menjadi Rp2.000 tahun ini.
"Kami juga sudah mendesak pemerintah untuk segera membayar selisih subsidi BBM. Karena kerugian Pertamina ini merupakan tanggungan negara," ujarnya.
Dengan demikian, Kurtubi berharap kinerja keuangan Pertamina bisa segera membaik. Ia menilai kerugian Pertamina dalam menjual BBM bersubsidi harus diganti oleh negara karena merupakan tanggung jawab Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN).
"Jadi misal dia jual Premium mahal, kalau merugi ya kerugiannya diganti oleh negara. Pertamina tidak boleh rugi," tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: