Akseleran Bantu Ringankan Korban Gempa di Lombok

PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia (Akseleran) melakukan aksi peduli Lombok dengan memberikan bantuan dana untuk meringankan beban penderitaan korban gempa di wilayah setempat. Aksi yang dinamakan Akseleran Peduli Lombok ini sebagai wujud dari program Corporate Social Responsibility (CSR) perseroan yang diharapkan mampu meringankan penderitaan para korban. 

Andri Madian, Chief Marketing Officer Akseleran, mengatakan bahwa aksi sosial ini merupakan bentuk komitmen Akseleran untuk mempercepat pemulihan kondisi Lombok pascagempa. Menurutnya, Akseleran akan memberikan donasi senilai 1,5% dari total nilai penggalangan dana pinjaman yang berhasil terkumpul di platform Akseleran selama periode 13-16 Agustus 2018. 

"Bicara nominal yang kami berikan memang tidak sebesar pihak lain, tetapi ini menunjukkan bahwa sebagai perusahaan peer-to-peer lending yang sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK, kami pun peduli untuk meringankan beban penderitaan para korban dan keluarga pascagempa di Lombok," ujar Andri dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (14/8).

Di sisi lain, dia mengungkapkan, Akseleran Peduli Lombok ini sekaligus mengajak penggunanya maupun seluruh masyarakat Indonesia untuk berinvestasi di Akseleran. Hal ini, kata Andri, semakin banyak yang berinvestasi selama periode 13-16 Agustus 2018, maka semakin banyak juga yang disalurkan Akseleran dalam membantu puluhan ribu korban gempa di Lombok yang masih berjuang hidup. 

"Perlu diperhatikan dan yang paling penting adalah donasi yang kami salurkan adalah dana CSR Akseleran. Jadi, donasi yang tersalurkan nantinya buat korban gempa di Lombok bukanlah berasal dari dana pinjaman yang diberikan oleh nasabah atau investor Akseleran," jelas Andri. 

Hingga akhir 2018, dia menyampaikan, Akseleran menargetkan jumlah pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp200 miliar dengan jumlah investor sebanyak lebih dari 45 ribu.

"Sampai pertengahan Agustus tahun ini, kami sudah menyalurkan pembiayaan ke UKM sebesar lebih dari Rp90 miliar," tambah Andri.