Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Belanja Oleh-oleh dari Tanah Suci, Apa yang Menarik?

Belanja Oleh-oleh dari Tanah Suci, Apa yang Menarik? Kredit Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Warta Ekonomi, Jakarta -

Jamaah haji Indonesia berburu aneka oleh-oleh di Pasar Jafariyah, Mekkah, sebelum mereka kembali ke Tanah Air usai menuntaskan seluruh prosesi berhaji di Tanah Suci.

Pantauan Antara, Minggu, terdapat banyak jamaah dari berbagai negara, termasuk dari Indonesia yang berbelanja di Jafariyah yang letaknya kurang dari satu kilometer dari Masjidil Haram.

Terdapat banyak barang yang dijajakan di pasar tersebut seperti sorban, jilbab, pashmina, gelang koka, baju koko, peci dan asesoris lainnya. Selain itu, terdapat juga oleh-oleh makanan seperti kurma, aprikot kering, buah tin kering, kismis dan sebagainya.

Asal barang yang dijual juga bervariasi baik itu produksi lokal, dari China, India, Turki, Yaman, Mesir bahkan terdapat juga buatan Indonesia.

Jamaah perempuan asal Makassar, Andi, mengatakan ke Jafariyah untuk membeli oleh-oleh bagi keluarga di Tanah Air. Salah satu yang dibeli adalah hijab dan asesoris Muslim lainnya. Pembelian yang dilakukannya adalah sistem grosir atau membeli banyak untuk satu jenis barang.

Saat Antara membeli kain sorban kualitas baik, penjual menawarkan harga 20 Saudi Riyal (sekitar 80 ribu) per potong. Karena membeli 10 buah dan dilakukan tawar menawar akhirnya bisa membeli dengan 150 SR atau setara dengan Rp600 ribu atau 15 SR per potong. Artinya, harga di pasar tersebut tergolong miring terlebih jika pelanggan jago dalam menawar harga.

Lain lagi dengan Yati, jamaah asal Surabaya, yang membeli hijab lebar di Jafariyah yang nanti akan dipakai saat di perjalanan pulang dari Tanah Suci. Hijab yang nanti dipakai supaya bisa menjadi salah satu asesoris khas yang dipakai setibanya mendarat di Tanah Air.

Pasar Jafariyah beroperasi pada umumnya tempat jual beli di Arab Saudi. Saat masuk waktu shalat lima waktu toko-toko di kompleks pasar tersebut akan tutup sementara sekitar 20-30 menit. Jika tidak dilakukan maka akan mendapatkan teguran atau penindakan dari otoritas keamanan (askar) setempat.

Berdasar pengamatan, sesaat sebelum adzan shalat Ashar toko-toko di bilangan Jafariyah mulai menutup pintu kios. Seiring dengan itu, lampu-lampu kios dimatikan sehingga secara perlahan-lahan para pelanggan keluar dari kompleks pasar.

Setelah beberapa menit usai waktu shalat, toko-toko kembali buka untuk siap kembali melayani transaksi dengan jamaah haji. Pintu kios satu per satu dibuka dan lampu penerang berangsur dinyalakan. Sesaat itu juga, para pelanggan masuk kembali ke dalam Pasar Jafariyah untuk bertransaksi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: