Telkomsel MyBusiness kembali memberikan solusi layanan korporasinya bagi pelanggan di berbagai daerah di Indonesia dan memberikan manfaat teknologi telekomunikasi ke seluruh lapisan masyarakat.
Melalui penandatanganan Memorandum of Understanding, kali ini Telkomsel dan Sisfo Indonesia akan menghadirkan solusi sistem pemantauan kapal perikanan (Vessel Monitoring Solution / VMS) bagi pemerintah daerah serta nelayan di Sendang Biru-Malang, Jawa Timur dan Sinjai, Sulawesi Selatan. Dengan ditandatanganinya kerja sama tersebut, solusi VMS akan segera melayani KUD Mina Jaya dan Kelompok Nelayan Rukun Jaya di Sendang Biru-Malang, serta Kelompok Nelayan Aisyah dan Ikrar Jaya Group di Sinjai-Sulawesi Selatan.
Vice President Corporate Account Management Telkomsel, Primadi K. Putra mengatakan VMS sendiri merupakan solusi sistem pemantauan ikan dari Sisfo Indonesia dengan teknologi hybrid yang didukung infrastruktur GSM dari Telkomsel myBusiness.
"Infrastruktur GSM yang digunakan pada VMS tidak hanya akan membantu pemerintah dalam memantau aktivitas penangkapan ikan nelayan, tapi juga akan membantu meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan nelayan," kata Primadi dalam keterangan resminya di Bandung, Rabu (29/8/2018).
Adanya dukungan infrastruktur jaringan GSM, teknologi hybrid pada VMS akan lebih banyak membantu meningkatkan produktivitas dan kualitas penangkapan ikan yang lebih baik, serta membantu komunikasi dari kapal. Sedangkan bagi pemerintah, VMS merupakan bagian dari usaha dalam memerangi illegal, unreported dan unregulated fishing.
"VMS juga akan membantu fishing coordinator/pemilik kapal meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan informasi kapal, serta untuk memperkirakan hasil tangkapan ikan," jelasnya.
Selain teknologi konektivitas hybrid, solusi VMS juga memililki banyak fitur seperti Tracking untuk memonitor posisi dan pergerakan kapal, Log Book yang memungkinkan nelayan melaporkan posisi penangkapan dan hasil ikan sehingga hasil tangkapan diterima oleh pasar dengan harga yang layak, Fish Forecast untuk membantu nelayan mengidentifikasi keberadaan ikan di laut, Distress Solution / Panic Button yang dapat digunakan nelayan untuk menginformasikan keadaan darurat di kapal untuk mendapatkan bantuan.
Selain itu, lanjut Primadi, ada juga fitur Weather Information untuk memberikan informasi perkiraan cuaca dari pihak otoritas seperti Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Messaging Service yang merupakan sistem pengiriman pesan untuk memungkinkan nelayan berkomunikasi dengan petugas pelabuhan yang berwenang di darat.
"VMS ini juga dilengkapi Geofencing yang memanfaatkan GPS atau radio frequency identification untuk membantu nelayan mendapatkan informasi ketika memasuki daerah terlarang untuk menangkap ikan / marine protection area," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: