Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Musim Panen Tak Pengaruhi Harga Beras di Wilayah Ini

Musim Panen Tak Pengaruhi Harga Beras di Wilayah Ini Kredit Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Warta Ekonomi, Banjarmasin -

Kepala Perum Divisi Regional Bulog Kalimantan Selatan Awaluddin Iqbal mengatakan saat ini harga beras di tingkat petani Kalimantan Selatan cukup stabil yaitu berada di kisaran Rp8.100 - Rp8.200 per kilogram.

Padahal tambah Iqbal di Banjarmasin Jumat, saat ini petani sedang musim panen padi yang dimulai di daerah Hulu Sungai, kemudian Barito Kuala, Tanah Laut dan beberapa daerah lainnya.

"Kendati musim panen, tetapi harga beras cukup stabil, tidak terjadi penurunan. Hal itu terjadi, karena panenya mengalir, artinya tidak serentak atau bergantian setiap daerah," katanya.

Panen padi, tambah dia, diawali dari daerah Hulu Sungai yang rata-rata lahan pertaniannya adalah rawa lebak, kemudian berganti ke Kabupaten Barito Kuala dan kini panen mulai di Kabupaten Tanah Laut.

Cukup stabilnya harga beras di tingkat petani tersebut, tambah dia, membuat Bulog agak kesulitan untuk bisa menyerap beras petani, karena Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang ditetapkan, masih di bawah harga pasaran saat ini.

HPP beras, tambah dia, ditetap Rp7.300 ditambah harga fleksibilitas pembelian menjadi Rp8.030 per kilogram.

Sedangkan untuk harga kering panen, HPP nya mencapai Rp4070 per kilogram. Khusus gabah kering panen, Bulog masih harus memprosesnya kembali sehingga bisa menjadi gabah kering giling, untuk disimpan dalam gudang Bulog.

"Masih tingginya harga beras petani, tidak masalah bagi Bulog, berarti keuntungan dan tingkat kesejahteraan petani menjadi lebih baik dan itu memang tujuan Bulog," katanya.

Menurut dia, fungsi Bulog, salah satunya adalah menstabilkan harga beras atau gabah petani, pada saat harga anjlok.

Jadi, tambah dia, kalau harga beras petani tinggi, dan Bulog tidak bisa melakukan penyerapan, itu juga tidak masalah.

Saat ini, tambah dia, tingkat penyerapan gabah petani oleh Bulog telah mencapai 9 ribu ton dari target yang harus dipenuhi pada 2018 sekitar 22 ribu ton.

Pada 2017, tambah dia, target penyerapan mencapai 20 ribu ton dan realisasinya mencapai 19 ribu ton.

"Kami berharap, di sisa waktu yang ada, penyerapan gabah petani bisa tercapai dengan lebih baik," katanya.

Sebelumnya, Bulog bekerja sama dengan TNI dan dinas pertanian di seluruh pemerintah daerah, untuk membantu penyerapan gabah petani.

Diharapkan, melalui penyerapan tersebut, harga jual gabah petani tetap stabil, dan kebutuhan beras untuk Rastra bisa terpenuhi dengan baik.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: